Setiap melintasi Pasar Santa di kawasan Senopati, mata kami kerap tertuju pada "Santa 88: Cake, Bakery & Restaurant". Lokasinya memang sederetan dengan Pasar Santa.
Seorang teman kerap membeli jajanan pasar di sana sebelum berangkat kantor. Sebab Santa 88 sudah buka dari pukul 07.00 pagi. Menurutnya, pilihan kue tradisional cukup banyak. Begitu juga dengan roti-roti klasik. Membuat kami tergerak untuk mampir saat makan siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ruangannya terlihat luas dengan jejeran kursi dan meja kayu cokelat tua di sisi kanan pintu masuk. Sementara di sebelah kiri ada kasir dan tempat lauk bagi yang ingin memesan nasi rames.
Semakin masuk ke dalam, terdapat area bakery. Tiga baris rak dipenuhi aneka ragam roti dan jajanan pasar pada bagian tengah bakery.
Roti bergaya kuno sampai jajanan tradisional asin dan manis ada di sana. Misalnya kroket, martabak telor, tahu isi, sosis solo, pisang goreng, bugis, getuk, roti kepang, roti sisir, sate donat dan lainnya. Semua dibuat fresh, jika habis akan diisi kembali. Santa 88 juga menjual aneka cookies, cake dan makanan kemasan. Komplet!
![]() |
Sebelum memulai makan siang, kami pun memilih langsung jajanan pasar dan roti. Pilihan jatuh pada Arem-arem (Rp 6.000), Combro (Rp 4.500), Roti Cheese Jon (Rp 9.500) dan Roti Pisang Keju (Rp 9.500).
Arem-arem yang berukuran cukup besar dibungkus dengan daun pisang. Ketika dibuka terlihat warnanya putih semburat kehijauan. Aroma daun pisang cukup tercium pada arem-arem.
Penganan mirip lontong ini punya tekstur lembut, agak lengket dan cukup kokoh, tak mudah terburai. Adonan nasinya terasa gurih karena pemakaian santan.
![]() |
Isiannya pun enak, terdiri dari cincangan wortel dan daging. Rasanya gurih-gurih pedas karena pemakaian cabai. Pantas saja arem-arem di sini banyak penggemarnya.
Penyuka combro juga tampaknya akan terpikat buatan Santa 88. Combro dengan tampilan mirip kroket itu punya tampilan luar cokelat keemasan.
Tekstur adonan combro dari singkong terasa kenyal di dalam dan renyah pada permukaannya. Parutan singkongnya halus namun ada sedikit serat-serat kelapa.
![]() |
Combro diisi dengan tumisan oncom lembut berwarna cokelat agak muda. Isiannya padat dengan rasa oncom yang pedas menyengat. Wah paduan adonan singkong dan oncom terasa nikmat!
Jujur saja kami biasanya lebih menyukai misro yang berisi gula merah dibanding combro. Sebab oncom bukan termasuk makanan kegemaran kami. Tapi combro di Santa 88 dapat kami santap hingga habis tak bersisa.
Untuk rotinya, Roti Cheese Jon berbentuk lonjong. Roti goreng klasik ini diberi olesan buttercream putih pada bagian tengah dan permukaannya. Baru kemudian parutan keju menjadi topping akhir Cheese Jon.
Wangi paduan roti goreng, mentega dan keju cukup tercium dari roti ini. Menurut kami, tekstur rotinya empuk agak kering khas roti klasik yang tidak selembut roti Taiwan. Meski digoreng, roti tak terlampau berminyak.
![]() |
Sementara buttercream mempunyai rasa legit creamy yang tak berlebihan. Pas saat disantap bersama keju gurih untuk menyeimbangkan rasa.
Roti Pisang Keju juga punya tekstur empuk namun tak terlampau lembut, sama seperti Roti Cheese Jon. Hanya saja roti ini tidak digoreng, melainkan dipanggang. Toppingnya terdiri dari irisan pisang, meisjeis dan parutan keju. Terdapat juga sukade warna-warni yang memberi kesan klasik.
Paduan topping tersebut cukup enak. Ada rasa legit pisang, gurih keju dan kenyal-kenyal sukade. Juaranya adalah penggunaan irisan pisang berukuran kecil yang matang sehingga rasanya manis enak dan lembut. Sayangnya, pemakaian pisang tidak royal dalam roti.
Santa 88 juga menawarkan pilihan nasi rames dengan paket Rp 25.000 dan Rp 20.000. Aneka makanan Indonesia khas rumahan ada di sini. Sayangnya ketika kami datang banyak lauk yang hampir habis.
Kamipun memilih menu Chinese food yang sejak lama terkenal di restoran. Bakmi Ayam Jamur (Rp 29.000) yang termasuk andalan Santa 88 jadi sajian pertama kami.
Pada menu tersebut ada mie kuning pucat berukuran agak pipih. Toppingnya berupa potongan ayam dan jamur. Tak ketinggalan semangkuk kuah kaldu yang disajikan terpisah. Aroma minyak wijen menguar dari sela-sela topping.
![]() |
Mie homemade terasa lembut mulur. Enak disuap dengan potongan ayam dan jamur kancing yang empuk lembut. Bumbu kecokelatan yang membalurinya pun sedap gurih, tak terlalu manis. Terasa paduan minyak wijen, kecap, lada, dan bawang putih. Pemakaian kulit ayam menambah sensasi kenyal gurih pada topping.
Kuah pelengkapnya yang berisi potongan daun sawi hijau dan irisan daun bawang terasa agak asin dan dominan lada di lidah kami. Kami lebih suka hanya menggunakan kuah secukupnya.
Sajian terakhir yang kami coba yaitu Bistik Ayam (Rp 53.000) gaya China. Dalam satu piring ada potongan ayam goreng tepung cukup banyak berwarna kecokelatan, kentang goreng empuk, dan kembang kol rebus yang renyah. Pelengkapnya berupa garnish irisan mentimun dan tomat.
![]() |
Balutan tepung pada ayam terasa gurih lembut dan agak renyah. Sepertinya lemak ayam tetap dipakai sehingga memberi tekstur agak basah. Bumbu bawang dan lada pun tercecap pada ayam ini.
Saus cokelat pekat sebagai baluran bistik bercitarasa gurih agak manis dan asam. Bumbu rempah terlacak di penciuman. Agaknya saus memakai campuran kecap Inggris. Sedap disuap dengan bistik ayam.
Nah, jika ingin mencari tempat makan sambil menikmati kue-kue enak, mampir saja ke sini. Dijamin puas!
Santa 88
Jl. Cipaku I No. 6
(Dekat Pasar Santa)
Senopati
Jakarta Selatan
Telp: 021-7248064, 021-72783710 (msa/odi)