Pasokan Alpukat di Selandia Baru Berkurang, Pencurian Alpukat Meningkat

Pasokan Alpukat di Selandia Baru Berkurang, Pencurian Alpukat Meningkat

Maya Safira - detikFood
Senin, 20 Jun 2016 14:33 WIB
Foto: iStock
Jakarta - Produksi alpukat di Selandia Baru mulai naik belakangan ini. Tapi peningkatan permintaan dan hasil panen yang buruk tahun lalu memicu pencurian alpukat.

Meksiko dikenal sebagai pusat alpukat di dunia. Banyak sajiannya yang memakai bahan dasar alpukat. Meski begitu, geliat Selandia Baru dalam pasar alpukat kian naik.

Sayangnya, permintaan yang terus meningkat dan musim buruk tahun lalu membuat harga alpukat di sana begitu tinggi. Harga dapat mencapai NZ$4-6 (Rp 38.000-57.000) per buah. Lebih dari itu, Selandia Baru juga mengalami kekurangan alpukat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Kekurangan itu memicu pola kejahatan tak biasa di sana. Pencuri alpukat menyelinap ke kebun pada malam hari. Ada yang menempatkan selimut atau seprai di tanah untuk mengumpulkan buah dari pohon alpukat. Terdapat juga pencuri yang memetik langsung alpukat kemudian membawanya ke gerai pop-up pinggir jalan, toko bahan makanan, toko buah, sushi atau sandwich skala kecil di Auckland.

Sejak Januari, sekitar 40 kasus pencurian besar-besaran dari kebun alpukat di pulau utara Selandia Baru, lapor The Guardian (15/06). Sebanyak 350 buah alpukat bisa dicuri dalam satu waktu. Diduga lebih banyak pencurian yang tidak terlapor.

Kemungkinan besar pencuri akan menjual alpukat hasil curian di pasar gelap untuk buah. Namun pembeli perlu berhati-hati karena alpukat curian bisa saja membuat sakit.

"Alpukat hasil curian dapat membawa risiko. Alpukat belum matang, beberapa baru-baru ini disemprot dan mungkin saja buah masih membawa racun pada kulitnya. Tapi dengan harga yang begitu tinggi saat ini, potensi keuntungan jadi pancingan kuat bagi individu tertentu," ujar sersan Aaron Fraser dari Waihi kepada The Guardian.



Jen Scoular, CEO New Zealand Avocado, mengatakan pencurian alpukat belakangan ini mengkhawatirkan. Tapi musim bumper alpukat lokal seharusnya membanjiri pasar Selandia Baru dalam beberapa pekan mendatang. Sehingga bisa mengurangi insentif bagi pencuri.

"Ini (pencurian) adalah cara cepat mendapat uang, tapi saya pikir kita tidak berhadapan dengan operasi canggih atau sangat terorganisir di sini, lebih oportunistik. Buah yang dicuri hanya akan masuk ke pasar lokal, tidak akan pernah mencapai pasar ekspor kita," sebut Scoular.

Scoular mengatakan perkebunan alpukat di Selandia Baru semakin ahli dalam melindungi tanaman mereka. Banyak yang telah memasang lampu otomatis dan sistem alarm, tutup Scoular. (msa/odi)

Hide Ads