NY Post (14/6) melaporkan Martha Stewart bekerja sama dengan perusahaan Marley Spoon untuk jalankan bisnis katering makanan. Kabarnya nilai kerja sama tersebut mencapai 550 juta USD atau lebih dari 7 triliun rupiah.
Nilai tinggi tersebut dianggap wajar karena Marley Spoon memiliki cabang di banyak negara. Termasuk di 37 negara bagian Amerika Serikat.
![]() |
Stewart berperan mengembangkan resep menu katering yang nilainya 12 USD (Rp 160.000) per sajian. Beberapa menu yang diresepkannya adalah skillet stroganoff and rice, baked feta and tomatoes, tahu panggang dengan chimichurri, sup tortilla udang, serta sosis panggang dengan kacang merah dan brocolli rabe.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Pelanggan akan dikirimi kotak di depan pintu mereka dengan resep dan bahan-bahan yang siap dimasak di rumah. Termasuk daging, ikan, dan sayuran mentah. Saya rasa ini adalah cara baru memasak di masa depan," ujar Stewart. Pelanggan diperbolehkan memilih 7 resep yang tersedia setiap minggunya. Sementara untuk ukuran porsi, tersedia paket kotak untuk keluarga beranggotakan 2 atau 4 orang.
"Ini jelas berhubungan dengan keseluruhan filosofi memasak terbaru saya. Dengan cara ini pelanggan berkesempatan mengonsumsi makanan sungguhan kami dan tidak perlu repot berbelanja bahan-bahannya," tutur wanita berusia 74 tahun ini seperti diberitakan The Daily Mail (14/6).
![]() |
Arlene Spiegel selaku perwakilan Marley Spoon mengatakan, "Orang-orang mempercayai Martha terutama dalam urusan dapur." Ia meyakini langkah ini juga tepat untuk lebih memperkenalkan merek Marley Spoon. Bisnis layanan katering makanan di Amerika Serikat sangat banyak. Sebelumnya Jamie Oliver telah bergabung dengan HelloFresh dan Mark Bittman dengan bisnis Purple Carrot. (odi/odi)