Sushi Masa banyak dipuji oleh pencinta sushi. Disebut-sebut sajian di sini terasa istimewa karena pemakaian bahan yang segar. Tergelitik rasa penasaran, kami pun menyambangi restoran di Muara Baru ini.
Lokasi Sushi Masa memang cukup terpencil dan jauh dari pusat kota. Lokasinya di dalam area Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantai 1 bangunan ditempati Norwegian Seafood Store berisi bahan makanan segar seperti seafood dan beberapa produk Jepang. Di sana ada lift untuk naik ke lantai 3 yang menjadi lokasi Sushi Masa atau lantai 5 tempat Shabu Masa. Kedua restoran berada dalam naungan yang sama. Bila makan di Shabu Masa, aneka menu dari Sushi Masa juga tetap bisa dipesan.
Sesampainya di restoran, tampak keramaian pengunjung yang menempati bangku-bangku kayu. Wajar saja restoran begitu ramai. Selain sudah punya banyak penggemar, waktu bukanya pun singkat pada siang dan malam hari.
Seperti umumnya restoran Jepang, Sushi Masa menawarkan konsep restoran yang nyaman, rapi dan terkesan hangat. Penggunaan furnitur kayu berwarna cokelat muda dan ornamen khas interior Jepang menjadi bagian dari restoran. Pengunjung dapat memilih duduk di area bar atau meja biasa.
Mengenai menunya, Sushi Masa termasuk restoran Jepang yang lengkap. Salad, sushi, sashimi, donburi, gorengan, udon, soba, chasoba, live seashell hingga panggangan gaya Jepang. Saat melihat menunya, kami menemukan banyak varian sushi dan sashimi yang jarang ditemui di restoran Jepang di Jakarta. Tak aneh harga makanannya pun cukup tinggi.
Menu sushi atau sashimi di sini ada dari ikan Kinmedai, Hirame, Shima Aji, Kanpachi, Kohada, Suzuki, Sayori, Hobo, Taichiuo, dan masih banyak lagi. Tak ketinggalan Bluefin Tuna dari Hokkaido.
Pilihan udang, cumi, kerang, kepiting, landak laut, hingga daging bebek juga tersedia untuk sushi atau sashimi. Umumnya nama menu memakai bahasa Jepang dalam penyebutan bahannya. Sehingga perlu bertanya pada pramusaji terkait menu
yang masih asing di telinga.
Mengawali santapan, kami memesan Kinmedai Sashimi (Rp 40.000/potong) yang jarang ada di restoran Jepang di sini. Sashimi terbuat dari ikan Kinmedai (Splendid alfonsio) yang tampilannya mirip kakap merah dengan mata besar.
![]() |
Tiba di meja, tampak potongan ikan berdaging putih semburat merah jambu dengan kulit merah. Kinmedai sashimi ditempatkan di atas setengah iris lemon.
Bekas bakaran blow torch berupa titik kecokelatan muncul di beberapa bagian kulit ikan. Permukaannya diberi sedikit yuzukosho berwarna cokelat kehijauan. Yuzukosho merupakan bumbu Jepang terbuat dari cabai, kulit yuzu dan garam.
Saat masuk ke mulut, kami langsung jatuh cinta dengan sashimi ini. Tesktur dagingnya lembut, creamy dan segar. Tak ada aroma amis yang tertinggal. Sedikit aroma panggangan dari permukaan kulit yang agak renyah menambah kenikmatannya. Belum lagi ada yuzukosho bercitarasa segar sitrus dan sedikit pedas sebagai penyempurnanya. Lezat!
Spicy Salmon Hana Roll (Rp 70.000) juga tak kalah enak. Berisi tiga nasi ditutupi gulungan salmon aburi yang sudah dibakar sebentar. Sushi diberi saus kuning dan taburan tobiko (telur ikan).
![]() |
Salmon bakar beraroma panggangan terasa enak dengan saus mayonnaise creamy bercitarasa pedas gurih. Cocok dimakan dengan nasi padat dan tobiko yang pecah saat dikunyah.
Kabuto Beef (Rp 65.000) tak terlewatkan dari santap malam kami. Hidangan ini berupa kepalan nasi sushi yang ditutupi selembar daging prime rib eye. Daging tersebut dibakar dengan blow torch sampai mencapai tingkat medium rare.
![]() |
Ternyata lembaran daging cukup besar. Terlihat gundukan di bagian tengah daging yang berisi kepalan nasi.
Kabuto Beef ikut memuaskan indera perasa kami. Sentuhan panggangan beraroma smoky menggugah selera makan. Belum lagi dagingnya lembut sekaligus juicy. Rasa manis sedikit gurih mirip saus teriyaki terasa membaluri daging.
Dalam petualangan sushi ini, kami sempat mencoba Inari Sushi unik bercitarasa ocha dan apel. Masing-masing sushi dihargai Rp 12.000/potong.
![]() |
Inari Ocha memakai kulit tahu berwarna hijau lumut. Sementara Inari Apple berwarna jingga kemerahan. Keduanya memiliki rasa manis khas Aburaage tofu. Tapi aroma terasa berbeda, berbau teh hijau dan apel.
Tapi bagi kami Inari Ocha rasanya teh hijau kurang menonjol. Berbeda dengan apel yang tercecap rasa khas apel dengan jejak sedikit asam segar.
Setelah memuaskan diri dengan aneka sushi, dessert pun jadi tujuan. Sushi Masa punya Fruit Sherbet Ice Cream, Mango Pudding, Hokkaido Ice Cream, Sunkist Jelly, Hokkaido Milk Pudding, dan Mochi Hokkaido. Kami memilih Petit Daifuku Mochi Custard (Rp 30.000) sebagai pencuci mulut.
![]() |
Sebanyak 4 mochi kecil warna putih transparan bertabur tepung disajikan dalm piring persegi. Mochi ini terasa kenyal dengan isian custard creamy yang manis. Menurut kami rasanya tak terlalu istimewa.
Jika belum ada rencana akhir pekan ini, coba saja mampir ke Sushi Masa. Siapkan dana lebih untuk mencicipi pilihan sushi dan sashimi berkualitas. Sebaiknya lakukan reservasi sebelum datang ke sana. Selamat mencoba!
Sushi Masa
Jl. Tuna Raya No. 5 Lt. 3
Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman
Muara Baru
Jakarta Utara
Telp: 021-29263561
Jam buka: 12.00-14.00, 18.00-22.00 (Senin Tutup) (msa/odi)