Memberikan makan pada anak tentu sedikit berbeda. Bukan dalam dalam hal bahan makanan, akan tetapi dari cara penyajiannya harus lebih menarik untuk si kecil.
"Namun, faktor yang paling penting yang harus dipertimbangkan orangtua adalah komposisi nutrisi anak. Ini adalah peran orang tua untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan semua nutrisi yang mereka butuhkan untuk perkembangan si kecil," tutur Jenelle Solomon, selaku ahli gizi dan diet yang dilansir dalam Jamaica Observer (25/05).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ia menunjukkan bahwa anak akan membutuhkan nutrisi yang berbeda dan dalam jumlah yang bervariasi, tergantung pada tahap perkembangan mereka.
"Balita dengan usia satu hingga tiga tahun, mereka berada pada tahap penting tumbuh kembang. Yang berarti bahwa susu harus dikonsumsi untuk membentuk pertumbuhan tulang dan juga perkembangan otak. Sejak usia 12 bulan, anak-anak sudah disapih sehingga perlu diberikan beragam nutrisi termasuk susu harus ada dalam daftar diet anak," jelas Solomon.
Selain itu, kekurangan zat besi pada anak dapat menyebabkan anemia dan dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan juga mental. Orangtua dapat melindungi si kecil dengan memberikan makanan yang tinggi zat besi seperti sayuran, daging dan hati.
![]() |
Kuncinya adalah, dalam pemberian makanan harus mengandung beberapa unsur makanan ini:
1. Protein : daging, ikan, telur, kacang-kacangan dan lentil.
2. Karbohidrat: pasta, nasi, roti dan sereal.
3. Lemak: produk susu dan juga produk protein hewani lainnya.
4. Zat besi: telur, hati, buah-buahan, sayuran hijau dan ikan.
5. Kalsium: produk susu seperti keju, susu dan yoghurt.
6. Asam folat: kacang hijau, jagung, kacang tanah, jus tomat dan kacang-kacangan.
7. Viatmin A: jus wortel, ubi jalar dan sup sayuran.
8. Vitamin C: jeruk, jambu, mangga, melon dan buah-buahan lainnya.
Solomon menyarankan agar para orangtua tidak memberikan si kecil makanan yang tinggi gula dan tinggi natrium. Seperti permen, cokelat dan aneka keripik kemasan.
(adr/odi)