Di bawah naungan Sarong Group, Tiger Palm merupakan outlet ketiga setelah Sarong dan Mamasan. Berlokasi persis di depan pintu masuk Seminyak Village sehingga langsung terlihat dari pintu masuk.
Interiornya didominasi dengan paduan besi tempa, kayu dan sofa berwarna blue turquoise. Mengadpatasi suasana 'Palm Court' di The Eastern and Orient Hotel, hotel legendaris di Penang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulai dari ayam merah, otak-otak ikan, Malaysian curry, char kway teow hingga nasi lemak. Kami awali santapan dengan Egg martabak with green chili curry powder and curry sauce (Rp. 80.000) alias martabak telur kuah kari. Mirip martabak kubang.
Street food khas India ini disajikan di atas talenan kayu panjang. Acar mentimun wortel dan kuah kari merah melengkapi sajian ini. Wangi kari dan gurih telur tercium kuat dari martabak yang hangat mengepul ini.
![]() |
Warna cokelat garing dengan taburan bubuk kari merahnya benar-benar menggoda selera. Benar saja saat digigit terasa krenyes renyahnya. Dicelup sebentar dalam kuah kari yang pedas terasa makin mantap.
Penang Nyonya laksa (Rp.115.000) menjadi pilihan kami untuk hidangan utama khas Penang. Berbeda dengan racikan laksa dari daerah lain, laksa khas Penang punya ciri khas kuah yang pekat dengan rasa asam pedas tanpa santan tetapi dengan kaldu udang.
Disajikan dalam porsi sangat royal, cukup untuk berdua. Kuahnya kental cokelat dengan semburat oranye merah. Irisan telur rebus, udang dan bakso cumi serta irsan tahu goreng menjadi isiannya.
Aroma gurih udang dan pedas cabai menguap kuat dari laksa ini. Dilengkapi dengan irisan mentimun, red onion, daun laksa atau daun kesom, kecombrang dan lemon cui.
Hirupan pertama kuah laksa terasa 'medhok' asli lokal Penang. Rasa asam tua dan terasinya cukup kuat. Kalau mau pedas bisa ditambahkan dengan sambal yang disajikan terpisah.
Rasa asam pedas dan gurihnya kuat. Karenanya saat dicampur dengan irisan mentimun yang segar, daun laksa yang harum serta kecombrang yang kecut segar, di mulut terasa perpaduan yang dahsyat.
Satu hal yang kami sukai dari Chef Will Meyrick, selalu menjaga orisinalitas rasa. Juga selalu menambahkan herba segar sebagai penyeimbang rasa. Ini karena sang chef menggali rasa dari penduduk lokal di Penang.
![]() |
Hal yang sama kami temui dalam racikan Crispy mamak Fried Chicken (Rp.120.000) yang disajikan di atas nasi biryani. Disanding dengan sambal dan egg curry. Wangi aroma karinya tercium sangat semerbak.
Ayam gorengnya garing renyah luarnya dan lembut juicy bagian dalamnya. Nasi biryani yang kuning cantik dilengkapi dengan daun kari goreng, irisan red onion dan taburan daun ketumbar. Nasinya pulen gurih dengan semerbak rempah yang enak.
Nasi dan ayam renyah makin enak disiram sedikit kuah kari merah yang tak terlalu kental dan sedikit pedas. Dijamin tak bakal seret ditelan dan justru memberi nuansa rasa yang dahsyat di mulut.
Pemakaian bumbu dan herba yang royal sekali lagi membuat sajian ini juga mantap di lidah. Keberanian Chef Will Meyrick mempertahankan rasa lokal patut diacungi jempol.
Rasa pedas gurih di mulut kami redam dengan Tropical Coconut Bowl (Rp. 70.000) yang disajikan dalam potongan setengah batok kelapa muda.
![]() |
Es krim kelapa dan alpukat, dipadukan dengan cendol, nata de coco, kolang-kaling dan irisan nangka plus kucuran sirop merah. Es campur dengan paduan es krim yang legit ini benar-benar membersihkan sisa dan aroma kari di mulut.
Siapa bilang street food tak bisa tampil dengan gaya home cooking yang memuaskan rasanya. Buktikan saja di tempat ini!
Tiger Palm
Seminyak Village
Jl. Kayu Jati No.8, Kuta
Bali
Telpon: 0361 474 1824
info@tigerpalmbali.com
http://tigerpalmbali.com/
Jam buka: 10.00-24.00
(adr/odi)