Lamak Nian Mie Rebus Minang yang Legendaris dari Bofet Sianok

Lamak Nian Mie Rebus Minang yang Legendaris dari Bofet Sianok

Lusiana Mustinda - detikFood
Jumat, 29 Apr 2016 14:12 WIB
Foto: detikFood
Jakarta - Mie rebus ini berbeda dari mie rebus kebanyakan. Tekstur kuahnya yang kental dengan tambahan suwiran daging rendang rasanya gurih berempah.

Bofet Sianok menjadi salah satu rumah makan legendaris di Payakumbuh. Berdiri sejak tahun 1939, bangunannya masih asli sejak zaman Belanda dengan sajian berbagai makanan spesial Minang.

Kalau mampir ke Payakumbuh, Anda bisa datang ke jalan Ahmad Yani. Selain terkenal dengan ampiang dadiah dan bubur kampiun, ada juga mie rebus minang yang menjadi racikan andalan rumah makan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mie rebus Minang ini sudah ada sejak dulu. Ceritanya dulu banyak konsumen yang datang mencicip kuah soto dan bilang sepertinya kuah soto dicampur mie enak. Terus dicoba dan ternyata cocok," tutur Hendru Elvinas, anak dari pemilik Bofet Sianok saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat (21/04).

Mie rebusnya memiliki kuah yang kental dengan warna merah yang berasal dari campuran cabai giling dan bumbu lainnya. "Kuahnya kental, kami gunakan campuran telur yang dikocok bersama dengan kuah. Bukan menggunakan santan," jelas pria yang biasa disapa Heru.



Ibu Suratman, pemilik dari rumah makan ini juga menambahkan bahwa, kuahnya dibuat dengan kaldu yang berasal dari air rebusan tulang dan daging sapi mirip soto. Kuahnya yang kental dimasak dengan mie telur, telur ceplok, kol dan suwiran rendang yang gurih dan kering berempah. Tak lupa juga ditaburi dengan daun bawang, bawang goreng, selada, mentimun, emping hingga potongan tomat.



Mie rebus Minang ini banyak dipesan saat sarapan dan juga makan malam. Seporsi mie rebus minang ini dibandrol dengan harga Rp 17.500.

Selain mie rebus berkuah hangat, Bofet Sianok juga memiliki menu andalan lain. Seperti ampiang dadiah, ketan srikayo, bubur kampiun dan juga teh talua. Rumah makan ini sudah buka sejak pagi, sekitar pukul 05.30 melayani orang yang sarapan seusai berbelanja dan tutup pukul 22.00.

Ampiang dadiah merupakan sajian yang terdiri dari ampiang dan dadiah. Dadiah merupakan fermentasi susu kerbau yang dalam wadah bambu. Lembut sedikit asam mirip yogurt. Sedangkan ampiang adalah ketan muda yang ditumbuk pipih sehingga rasanya renyah. Disajikan dengan kucuran sirop gula aren.

"Rasa dari ampiang dadiah ini manis, asam dan gurih dari susu kerbaunya. Rasanya manis enak karena gula arennya," tambah ibu Suratman. Kalau sedang berkunjung ke Payakumbuh mampir ke restoran yang letaknya di dekat pasar dan tak pernah sepi pengunjung.



Bofet Sianok
Jln. Ahmad Yani No. 31
Padang Tengah, Payakumbuh
Sumatera Barat
Buka: 05.30 - 22.00 (lus/odi)

Hide Ads