Sekelompok investor berkuasa dari City of London mendesak McDonald's, Domino's Pizza, Burger King, JD Wetherspoon untuk mengurangi penggunaan antibiotik dalam rantai pasokan mereka. Begitu juga dengan perusahaan di balik Harvester, All Bar One dan Toby Carvey.
Alasan investor mendorong perusahaan karena semakin banyak konsumen mencemaskan keterkaitan antibiotik dalam rantai makanan dan resistensi antibiotik pada manusia, lapor The Telegraph (11/04). Sebanyak 54 investor besar yang menanam modal di perusahaan makanan khawatir efek dari isu ini berpengaruh pada reputasi mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menjelaskan masalah mendekati "poin krisis" dan mengatakan bahwa dunia bergerak ke situasi dimana banyak infeksi mungkin bisa tidak terobati. Uni Eropa sendiri memperkirakan bahwa sedikitnya 25.000 orang meninggal tiap tahunnya di Eropa akibat infeksi resisten antibiotik.
Menurut WHO, bukti ilmiah telah jelas bahwa penggunaan berlebih antibiotik dalam produksi ternak jadi sumber paling penting resisten terhadap galur salmonella, bakteri campylobacter, E.Coli, hingga MRSA. Resisten ini bisa beralih dari hewan ke manusia melalui sejumlah cara, terutama dari makanan.
Misalnya saja orang mengonsumsi ayam terkontaminasi bisa berisiko mendapat salmonella yang mungkin resisten terhadap antibiotik. Tahun lalu daging babi yang dijual beberapa supermarket terkemuka Inggris juga diketahui terkontaminasi galur MRSA.
Bakteri resisten juga bisa berpindah dari hewan ke manusia melalui kontak langsung dan lingkungan. Terkadang bakteri resisten berkembang di usus manusia tanpa langsung menyebabkan penyakit.
Walau penggunaan antibiotik oleh petani untuk meningkatkan pertumbuhan telah dilarang di Inggris pada awal 1970an, obat masih rutin diberikan dalam pakan hewan dan air. Cara ini dipakai untuk menangkal penyakit yang kemungkinan tidak bisa dihindari di tempat sempit dan padat.
Semakin banyak petani memakai antibiotik sama seperti obat manusia, yang diklasifikasikan oleh WHO sebagai sangat penting bagi kesehatan manusia. Laporan UK Alliance To Save Our Antibiotics sendiri menyebut 45 persen dari seluruh antibiotik yang digunakan di Inggris dan 80 persen di Amerika diberikan ke hewan.
Meski begitu, British Veterinary Association (BVA) mengatakan penyebab utama munculnya resistensi antibiotik karena penggunaan berlebihan dalam obat-obatan manusia, bukan di bidang peternakan, di mana dokter hewan tunduk pada undang-undang kuat dan kontrol.
"Dokter hewan memiliki komitmen besar untuk penggunaan antibiotik secara bertanggung jawab. Ini merupakan bagian dari tindak kode profesional dari profesi dokter hewan. Didukung aturan jelas BVA dan asosiasi profesional lainnya," ungkap John Blackwell, senior vice president BVA.
Terkait solusi masalah resistensi ini, beberapa kelompok berkampanye menyerukan aturan ketat antibiotik pada pertanian. Termasuk dengan pelabelan makanan "bebas antibiotik" untuk membantu mengatasinya. Ada juga yang menyarankan perubahan sistem peternakan lebih baik dan tidak bergantung pada obat hewan skala besar untuk mencegah penyakit.
(msa/odi)

KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN