Rendang Jamur dan Rendang Jengkol dari Sumatra Barat 'Go International'

​​Laporan dari Kuala Lumpur​

Rendang Jamur dan Rendang Jengkol dari Sumatra Barat 'Go International'

Lusiana Mustinda - detikFood
Jumat, 01 Apr 2016 09:50 WIB
Foto: Detikfood
Jakarta - ​Bukan hanya produk massal dari pabrik tetapi makanan lokal yang halal juga ditampilkan dalam MIHAS. Termasuk beragam rendang khas Sumatra Barat yang bersertifikat halal. ​

Re​n​dang merupakan sajian tradisional asal Minangkabau. Memiliki rasa yang gurih dan pedas, makanan ini menjadi salah satu favorit ​banyak orang​. Selain bisa dicampurkan dengan nasi, rendang juga enak sebagai teman makan ketupat atau​ sayur gurih.​

Di acara MIHAS 2016, paviliun Indonesia tampilkan berbagai makanan enak dan unik dari UKM. detikFood menemukan salah satu booth yang menjual beraneka macam rendang. Memiliki nama 'Rendang Cucu Hj. Machniar' pemilik menggunakan resep warisan dari nenek yang asli dari ​Sumatra Barat​.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada tiga jenis rendang yaitu Rendang Kerang Pakis, Rendang Jamur dan Rendang Jengkol. "Rendang kerangnya dibuat selama 3 hari dan rendang jamur dibuat hingga 2 hari," tutur Intan, selaku pemilik kepada detikFood (31/03).

Menurutnya, proses pemasakan rendang ini dilakukan secara slow cooking. Pemasakan yang pertama 3 jam sampai kering selanjutnya dilakukan dengan proses pemasakan pada pagi dan sore hari agar teksturnya lebih kering dan awet.

Yang ​unik ​rendang kerangnya memiliki tekstur yang mirip seperti suwiran daging. Hal ini dikarenakan campuran dari daun pakis ​ atau paku yang merupakan sayuran khas ​​Sumbar​.



Walaupun usaha ini terbilang baru, tapi Rendang Cucu Hj. Macniar juga pernah mengikuti ​pameran produk​ halal di Brunei Showcase pada tahun 2015 lalu.

Ber​g​elut dibidang kuliner bukan menjadi hal yang baru. Wanita yang bernama lengkap Intan Anastasia ini juga memiliki Hitara Katering yang sudah lebih dulu populer.

"Saya ingin mempopulerkan rendang ini di Bogor tanpa mengurangi citarasa asli Minang dengan menggunakan 16 jenis bumbu tradisional dan menggunakan santan segar," jelas Intan.

Dalam proses penyajiannya cukup mudah, ia menyarankan untuk memasukkannya ke dalam microwave dengan selama 3 menit setelah membuka kemasan.



Kemasan rendang ini dibungkus secara apik dengan plastik yang terbuat dari nylon sehingga aman untuk makanan. ​Kemudian ​di​buat vakum atau kedap udara​ serta di​proses​ secara steril sehingga kualitasnya tetap terjaga.

Harganya terbilang cukup murah, di MIHAS 2016 ini rendangnya dijual dengan harga RM 7 atau sekitar Rp 24.000 per kotaknya dengan mendapatkan bonus rendang jengkol dan dikemas secara apik dalam kotak gerabah.

Bagi Anda yang sedang berkunjung ke Kuala Lumpur Malaysia, Anda dapat mampir ke paviliun Indonesia yang ada di hall 2, Kuala Lumpur Convention Center (KLCC) pada tanggal 2 April karena dibuka untuk umum.

(msa/odi)

Hide Ads