Cokelat jadi makanan paling populer di dunia. Karenanya riset tentang buah ini tak pernah berhenti. Terakhir disebutkan buah ini mampu mempertajam daya ingat.
Kabar baik datang dari sebuah penelitian yang menemukan bahwa dengan konsumsi cokelat ternyata dapat memberikan manfaat baik bagi otak. Dilansir dari Independent.co.uk (05/03) pada tahun 1970-an, psikolog Merrill Elias meneliti kemampuan kognitif lebih dari 1.000 orang di negara bagian New York.
Penelitian ini ditujukan untuk mengamati hubungan antara tekanan darah dan kinerja otak. Mereka mencari manfaat baru yang terkandung di dalam cokelat, dan setelah 40 tahun ia berhasil melakukannya. Elias dan timnya mencoba meneliti konsumsi makanan dari partisipan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan kuesioner mereka mengumpukan informasi tentang segala macam informasi kebiasaan makan para partisipan. Disimpulkan orang yang mengonsumsi cokelat sekali dalam seminggu memiliki daya kognitif yang lebih baik.
Sebelumnya, penelitian yang dipimpin oleh Georgina Crichton, seorang peneliti nutrisi di University of South Australia menunjukkan bahwa cokelat yang dimakan memberikan korelasi dengan berbagai hasil kesehatan positif terkait otak dan perilaku.
Crichton bersama dengan Elias dan Ala'a Al Kerwi, seorang ahli epidemiologi di Luxemburg Institute of Health membandingkan nilai rata-rata pada berbagai tes kognitif partisipan yang mengonsumsi cokelat kurang dari seminggu sekali.
Mereka menemukan bahwa asupan cokelat mampu mempengaruhi kinerja kognitif. Fungsi seperti mengingat nomor telepon, atau daftar belanja atau mampu melakukan dua hal sekaligus.
Kemudian, para peneliti menguji apakah dengan konsumsi cokelat mampu mempengaruhi kemampuan kognitif, atau sebaliknya. Otak seseorang yang berkinerja lebih baik cenderung senang mengonsumsi cokelat.
Namun, adanya korelasi konsumsi cokelat dengan kinerja otak tidak bisa dijelaskan secara pasti. Faktanya, kandungan gula pada cokelat berhubungan dengan rendahnya kemampuan kognitif.
Nutrisi cocoa flavanols yang ditemukan dalam cokelat memiliki efek positif pada otak manusia dan kerja psikologis.
Pada tahun 2014, peneliti menyimpulkan bahwa makanan bergizi dapat mengurangi beberapa tindakan disfungsi kognitif yang berkaitan dengan usia.
Cokelat juga seperti kopi dan teh yang memiliki methylxanthines. Senyawa tanaman untuk meningkatkan berbagai fungsi tubuh, salah satunya tingkat konsentrasi.
"Saya pikir apa yang dapat kita katakan untuk saat ini adalah bahwa Anda bisa mengonsumsi cokelat dalam jumlah kecil tanpa rasa bersalah. Ini dapat dilakukan jika Anda tidak mengganti cokelat untuk diet sehat," kata Elias.
Para ahli nutrisi umumnya hanya menyarankan konsumsi cokelat jenis dark chocolate dengan cacao mass minimal 60%. Hanya jenis cokelat ini yang punya manfaat kesehatan. Bukan cokelat dengan campuran gula, krim dan bahan tambahan lainnya.
(adr/odi)