Mockingbird: Sajian Fine Dining Lezat Berkualitas dengan Harga Ekonomis

Mockingbird: Sajian Fine Dining Lezat Berkualitas dengan Harga Ekonomis

Maya Safira - detikFood
Kamis, 24 Mar 2016 18:54 WIB
Foto: Detikfood
Jakarta -

Sajian fine dining identik dengan harga​ yang mahal​. Tapi di sini, hidangan fine dining​ harganya​ lebih terjangkau. Satu set menu berisi tuna, Wagyu tenderloin hingga dessert kurang dari Rp 250.000!

Berawal dari ajakan seorang teman, kami mengunjungi Mockingbird di kawasan Pondok Indah. Letaknya di area bekas SPBU Pertamina. Rasa penasaran muncul karena kabarnya restoran yang hadir sejak 2015 mengusung konsep The Most Affordable Fine Dining in the World.

Sang pemilik, chef Ryan Santoso, tergerak membuat fine dining berharga terjangkau dengan suasana tidak kaku. Ia meyakini makanan mewah tidak hanya bisa dicicipi di restoran kelas atas ​dengan​ pakaian ​formal.​

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chef yang menempuh pendidikan di Australia serta sempat bekerja hampir satu dekade ini merasa ada perbedaan interpretasi antara konsep "fine dining" di Indonesia dan luar negeri. Di Indonesia, "fine dining" identik dengan makanan hotel atau makanan mahal lainnya. Sementara di negara lain, "fine dining" diartikan sebagai makanan yang dimasak dengan benar dan penuh pemikiran oleh seorang chef, ditambah tampilan menarik.

Karena itu Mockingbird menyuguhkan set menu yang penuh kreatifitas chef namun harganya lebih ramah di kantong. Uniknya, set menu terus berganti sesuai musim (season) dengan durasi sekitar 3 bulan tiap musimnya.

Sejak 20 Februari sampai Mei, sedang berlangsung ​promosi​ 'The Season of Fairytale'. Saat kami datang, tersedia set menu dengan tiga pilihan. Penjelasan set menu dapat dilihat langsung pada menu kecil di tiap meja.

Masing-masing set menu berisi entree, main course dan dessert. Dilihat dari hidangan utamanya, Set A (Rp 292.000) memakai thyme gnocchi, Set B (Rp 232.000) berisi beef tenderloin dan Set C (Rp 229.000) menggunakan daging rusa.

Awalnya kami tertarik mencoba olahan daging rusa. Namun sayangnya menu sedang tak tersedia saat kami datang. Akhirnya Set B: The Powerful Mercow Warriors jadi pilihan.



Sambil menunggu makanan datang, seorang pramusaji menyuguhkan roti sourdough bertabur keju untuk camilan. Teksturnya seperti kebanyakan sourdough berongga yang empuk dengan aroma wangi ragi. Cocok untuk mengganjal perut.

Petulangan fine dining pun dimulai dengan entree "Tsunami Slap". Terlihat dua potong yellow fin tuna bersama fennel (adas) puree, lobak, potongan kecil timun Jepang (kyuri), dan jamur enoki. Tampak seperti disusun secara abstrak tapi sebenarnya penuh pertimbangan.

Tuna melalui proses seared dengan garam dan lada. Bisa dilihat dari titik-titik lada hitam yang berjejer di permukaan tuna. Hasilnya gurih lembut dengan bagian tengah berwarna merah muda cantik dan luar yang kokoh. Tingkat kematangan ini pas di lidah kami.



Puree adas Australia berwarna putih jadi pelengkapnya. Citarasa gurih wangi menambah kenikmatan tuna. Makin segar dengan acar kyuri, acar lobak putih (daikon), irisan tipis red radish dan jamur enoki yang jadi pemanis. Sentuhan akhir sherry vinaigrette memberi cecapan manis asam pada sajian.

Ketika entree sudah habis, pramusaji mengambil piring kotor. Tak lama, main course "Searful Slice" datang ke meja kami. Tingkat kematangan medium jadi pilihan untuk Wagyu tenderloin. Sehingga bagian tengah daging berwarna merah muda pucat.

Wagyu tenderloin itu memiliki tekstur empuk juicy. Rasa gurih pun cukup kuat dalam sajian. Setengah bagian daging dituangi saus bearnaise kuning kental. Saus klasik Prancis ini memberi tambahan rasa gurih creamy, cocok dengan daging. Tak ketinggalan jejak herba wangi tercecap dalam saus.



Hidangan diberi pelengkap pithivier, pie bulat dari dua tumpuk puff pastry. Bagian tengahnya diberi isi jamur dan irisan short ribs yang dimasak slow-braised selama 6 jam.

Puff pastry terasa renyah dengan tekstur berlapis. Isi dagingnya lembut nikmat. Pithivier terasa menyempurnakan sajian.

Searful Slice dilengkapi garnish tomat cherry, bawang merah panggang dan jamur enoki. Bisa menyeimbangi rasa makanan.

Sebagai penutup, kami menikmati "Ecstasy Grenade" penuh cokelat. Tersusun dari chocolate mousse bomb berbentuk piramida dengan bagian bawah ditempeli cincangan kacang dimaniskan.



Ketika piramida dibelah, terlihat lapisan tipis sponge cake sebagai dasar chocolate mousse legit. Kemudian di bagian atas terdapat cokelat putih creamy. Pendampingnya berupa saus salted caramel dan es krim cokelat. Paduannya begitu manis, cocok bagi penyuka cokelat manis.

Untuk minuman, Mockingbird hanya menyediakan Equil (Rp 25.000) dan Cola dalam menu. Pramusaji kerap mengisi gelas kosong berisi potongan lemon untuk Equil yang kami pesan. Mirip di restoran fine dining.

Secara keseluruhan, citarasa hidangan pengaruh Prancis dengan penyesuaian di Mockingbird cocok di lidah. Apalagi dengan harga yang masih terjangkau.



Pantas saja restoran berukuran mini ini didesain sederhana namun tetap nyaman. Sebab kreasi makanan tetap jadi fokus utama dari Mockingbird.

Selepas menyantap makanan, pramusaji memberi kami sehelai kertas dan sebuah pulpen. Di sini, kesan dan pesan tentang santapan bisa diungkapkan kepada chef.​ Termasuk juga pujian!​

Mockingbird
Jl. Raya Metro Pondok Indah
KV III BC (bekas SPBU Pertamina)
Jakarta Selatan
Reservasi: 087882756850
Instagram: mockingbird_jkt

Selasa-Minggu (Senin tutup)
Jam buka: 18.00 - 23.00

(msa/odi)

Hide Ads