Paus Francis yang berkebangsaan Argentina juga suka makan enak. Di salah satu pernyataannya, ia pernah mengaku bahwa jika ia punya waktu bebas, ia akan menggunakannya untuk jalan-jalan keluar dan makan pizza.
Sejalan dengan hal itu, Sophia Institute Press akan menerbitkan buku 'The Vatikan Cookbook', mengisahkan segala hal tentang makanan dan kebiasaan makan negara terkecil di dunia ini. Buku Vatikan Cookbook bisa dipesan dengan harga Rp 468.000 di sophiainstitute.com. Seperti dilansir dari Delish (26/02), buku tersebut berisi beberapa hal berikut ini:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak mewah, hampir semua orang yang mengagumi Paus Francis tahu bahwa
Paus sangat menyukai pizza. Selain roti bundar pipih itu, Paus juga suka dengan makanan khas Argentina seperti empanadas dan dulce de leche.
2. Biarawati
Tidak memakai chef atau staf ahli masak khusus, Vatikan memakai para biarawati untuk memasak semua hidangan sehari-hari. Selain para biarawati, para tentara Swiss Guards juga turun ke dapur untuk meracik makanan. Namun hal ini akan terjadi apabila ada acara formal atau ada permintaan khusus.
3. Pengawal
Tentara Swiss Guards ini bukan tentara biasa. Tentara ini berfungsi juga untuk pengawal pribadi. Mereka sangat paham kebiasaan makan Paus. Selain menjaga keamanan, mereka melayani semua kebutuhan Paus selama minimal 25 bulan per orang. Buku ini tidak ditulis oleh Paus. Tiga orang pengawal yang menuliskan resep-resep dan ide. Mereka adalah David Geisser, Erwin Niederberger, dan Daniel Anrig. Bahkan Geisser dulunya seorang chef.
4. Sehat
Selama Paus tinggal di Castel Gandalfo, atau yang dikenal dengan 'istana paus', hidangan sehari-harinya berasal dari tempat khusus. Semua bahan makanan diambil dari peternakan yang berada di dekat istana. Di sana mereka memelihara sejumlah kecil kawanan sapi. Salah satu menu andalan di istana ini adalah eggplant mozzarella, yaitu terung yang diiris tipis dan disajikan dengan irisan keju mozzarella!
5. Menu
Paus terdahulu, Paus Benediktus XVI dan Paus Yohanes Paulus II adalah paus yang berkebangsaan Bavaria dan Polandia. Ada dua bagian dalam buku ini yang didedikasikan untuk mereka. Seperti pierogis, dumpling a la Eropa Selatan yang berisi isian manis.
(adr/odi)