Croissant isi kuning telur asin sempat populer di Malaysia. Baru-baru ini Salted Egg Yolk Croissant mulai dijual juga di Singapura dan habis dalam waktu 30 menit!
Kafe Flavour Flings di Hougang Avenue 1 menambahkan menu Salted Yolk Croissant pada Kamis (21/01). Mereka mengklaim dalam laman Facebook bahwa ini menjadi yang pertama di Singapura, lapor The Straits Times (23/01).
Sehari kemudian, croissant habis terjual hanya dalam waktu 30 menit. Kafe ini baru bersertifikat halal dari Majlis Ugama Islam Singapura itu. Tertulis dalam Facebook-nya: “Its overwhelming. Please don’t blame us. So sorry to inform.. Our SaltedYolkCroissant is sold out in just 30 minutes.”
Pada hari Sabtu (23/01) pukul 09.30 waktu setempat, seluruh Salted Yolk Croissant kembali diburu pelanggan. Saat itu sekitar 50 konsumen sudah berada dalam Flavour Flings.
Kebanyakan dari mereka menunggu croissant dengan lelehan kuning telur itu. Tiap croissant dijual seharga SGD $7.50 (Rp 72.500).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai penjualan menu, Koh didorong oleh temannya yang juga chef untuk menambahkan menu croissant telur asin. Ia sempat mencoba versi asli di Malaysia dan membutuhkan sekitar satu bulan untuk merancang resepnya.
Karena ingin fokus dengan brunch, Koh tidak menjual croissant unik tersebut pada hari Minggu. Tetapi minggu depan croissant akan kembali dijual lagi.
Kafe juga akan mulai membatasi pembelian takeaway croissant jadi dua buah per konsumen. Namun melihat permintaan, kafe pun akan meningkatkan produksinya.
Terkait tampilan ini, The Straits Times menyebut lelehan isian berupa custard kuning telur asin tampak keluar saat croissant dibelah. Rasa paduan manis dan gurih cocok dengan pastry berlapis itu.
Tapi tidak semua pengunjung mendapatkan isian croissant yang meleleh. Seperti Nana Haron yang menyebut croissant-nya tak selembut yang ia harapkan.
“Filling tidak meleleh keluar, tapi ini sesuatu yang berbeda untuk croissant,” ucap wanita berusia 45 tahun itu yang juga berkomentar harus menunggu lama.
Sementara Koh mengaku bahwa dapurnya mengalami “kejutan” minggu ini. Sehingga ia meminta pengertian konsumen.
“Kami bukan bakery yang bisa memproduksi massal (croissant). Apa yang saya ingin lakukan adalah orang makan di sini dan menikmati hidangan sebagai sesuatu yang spesial. Ini mungkin akan menjadi menu utama, karena respon yang besar,” ungkap pemilik berusia 27 tahun itu.
Pastry bercitarasa manis asin itu awalnya menghebohkan Kuala Lumpur. Dipicu oleh seorang food blogger yang menulisnya pada November tahun lalu.
Informasi tersebut menyebar di internet sehingga banyak warga yang mendatangi bakery Le Bread Days untuk mencobanya. Sama seperti Flavour Flings, bakery di Johor Baru Seven Oaks itu juga dibanjiri konsumen saat mulai menyediakan croissant kuning telur asin.
(msa/odi)