Seperti dikabarkan Fox News (20/12), peneliti di Universitas Sahmyook, Seoul melakukan percobaan pada sejumlah tikus di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan tikus yang meminum susu dari sapi mengantuk (diambil pada malam hari) akan tidur lebih cepat dan keaktifannya berkurang dibanding tikus yang minum susu sapi biasa.
Mengapa susu yang diambil pada malam dan pagi/siang hari memiliki sifat berbeda?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Susu pada malam hari (Night Milk) mengandung 24% triptofan dan 10 kali lipat melatonin lebih banyak dari susu yang diambil pada pagi/siang hari (Day Milk). Kedua senyawa tersebut dikaitkan dengan manfaat mengurangi kecemasan dan membantu tidur lebih nyenyak.
Peneliti mengatakan tikus yang minum susu sapi malam hari tersebut memiliki efek sebanding dengan konsumsi diazepam, yaitu obat untuk atasi kecemasan.
Meski belum diuji coba pada manusia, penelitian ini membuka peluang mengatasi insomnia tanpa obat. "Teorinya benar, bahwa susu yang diambil pada malam hari memiliki melatonin lebih banyak. Ke depannya, perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengonfirmasi efektivitas susu ini," ujar Carl Brazil, Direktur Divisi Epilepsi dan Tidur di Departemen Neurologi, Universitas Columbia.
Sebelum peneliti di Univeritas Sahmyook, tahun 2010 perusahaan Jerman telah mematenkan produk 'Nocturnal Milk.' Susu ini diambil antara jam 2 hingga 4 pagi. Para sapi juga diberi makan clover karena tumbuhan ini mengandung protein dan triptofan dalam jumlah banyak.
(tan/odi)