Hal inilah yang terjadi di kawasan kota tua Jakarta, tepatnya di Gedung Pos lantai 2. Gedung tua ini awalnya dibangun untuk memenuhi permintaan masyarakat Batavia dalam mengirim surat dan uang. Tapi seiring berjalannya waktu, Kantor pos ini pun semakin sedikit peminatnya dan ruangannya di lantai 2 menjadi tak terurus.
Bulan Maret 2014, lantai dua gedung ini akhirnya diambil alih oleh Jakarta Old Town Revitalization Corporation (JOTRC) menjadi kantor dan Galeria Fatahillah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkonsep Restaurant and Bar, Batavia Market memberi kesempatan pengunjung bersantap enak sambil menikmati karya seni.
"Konsep Batavia Market ini adalah tempat makan dengan menu sederhana, unik, dan sehat. Di tempat ini tak ada hidangan dari daging dan semua masakan kami racik sendiri. Suguhan suasana ini kami harap bisa membuat orang berinteraksi satu sama lain. Kami percaya ruangan berisi karya seni yang indah akan merangsang banyak inspirasi," ujar Ferry Dafira, pemilik Batavia Market.
Maksud Batavia Market ini pun disambut baik dari pihak JOTRC.
"Dulu gedung ini termasuk gedung menganggur. Setelah diubah jadi Galeria Fatahillah, gedung ini lumayan jadi sorotan. Nah, dengan adanya Batavia Market, kami harap akan lebih banyak lagi orang yang datang. Apalagi, jika sambil menyantap makanan lezat," tutur Yayat Suyatna, Project Director JOTRC.
Menu Batavia Market memang bikin penasaran. Di sini, ada Jasmine Fried Rice, Mini Black Burger, Nutmeg Corn Soup, hingga Gado-Gado dan Serundeng. Hidangan ini dihidangkan dengan konsep food art oleh Food Artist Ferry Lee.
"Adanya bunga melati di dalam nasi goreng bisa menyumbangkan rasa unik, begitu juga dengan Mini Black Burger kami yang patty-nya terbuat dari tempe dan jamur. Intinya di sini makanannya no meat, no MSG," jelas Ferry Lee kemarin (18/12).
"Hidangan kami juga tak mengandung seafood, hotplate, hotpot, dan makanan yang berasap. Kami tahu makanan tersebut bisa menyebabkan reaksi tak baik bagi karya seni di tempat ini. Kami juga punya peraturan, anak di bawah umur 12 tahun dilarang naik ke atas. Jika mereka ingin makan bersama keluarga, telah disediakan ruangan outdoor. Ini sebagai tindakan preventif kami dan menjaga nama baik sang seniman di dalamnya," sambung sang pemilik.
Tempat ini resmi dibuka untuk umum sejak 19 Desember 2015.
Selain hidangan tradisional, Batavia Market juga menawarkan hidangan internasional. Seperti ramyeon, sushi, nachos, pizza, hingga ragam pasta. Harga rata-rata makanan Rp. 25.000 hingga Rp 60.000. Cocktail dan wine juga tersedia.
Batavia Market ingin menjadi tempat nongkrong bagi siapa saja pencinta makanan sehat dan pencinta seni lewat tagline Batavia Market, 'Culinary, Culture, Art' . Setiap minggu, Batavia Market juga menghadirkan ragam pertunjukkan seni musik.
Untuk informasi bisa melihat website: bataviamarket.co.id, Facebook: bataviamarketid, Twitter: batavia_market dan Instagram:bataviamarket.
(msa/odi)