Prediksi 3 Chef Indonesia: 'Deconstructed Cake' dan Buttercream Korea akan Populer

​Tren Makanan dan Minuman 2016

Prediksi 3 Chef Indonesia: 'Deconstructed Cake' dan Buttercream Korea akan Populer

Maya Safira - detikFood
Selasa, 15 Des 2015 10:04 WIB
Foto: bossacafez/bonappetit
Jakarta - Tiap tahun tren cake ​dan pastry​ mengalami perubahan. Namun ada juga yang masih tetap ​disukai orang.​ Lalu bagaimana prediksi tren tahun depan?

Detikfood ​mewawancarai 3 orang pastry chef Indonesia mengenai tren ​cake dan pastry ​tahun depan. Salah satunya Haryanto Makmoer dari PT. Sinar Meadow International Indonesia.

Menurutnya, sekarang sudah mulai banyak orang melakukan plating pada kue yang disebut dengan dekonstruksi (deconstructed cake). Cake tidak lagi utuh seperti biasa. Namun susunan pembentuk cake dibuat terpisah-pisah.



"Jadi misalnya buat Black Forest tidak dibentuk adonan seperti biasa. Tapi dipisah krimnya, cakenya, cokelatnya, ​black cherry​nya. Terus dicampur sendiri baru dimakan. Di plating yang bagus, nggak dipotong-potong. Cake direka ulang lagi, dikonstruksi lagi jadi lucu. Daripada cake yang dipotong. ​Tren ini s​udah mulai," jelas Haryanto Makmoer saat ditemui Detikfood.

Ia juga sempat menanggapi kepopuleran tren pemakaian green tea dan charcoal. "Saya rasa keduanya masih populer tahun depan," tuturnya.

Sementara untuk dekorasi cake, pakar pastry chef Yongki Gunawan meramalkan buttercream gaya Korea dengan bentuk bunga-bunga cantik masih menjadi tren.

"Sekarang trennya memang orang bikin kue dikasih buttercream Korea. Ini lagi meledak dimana-mana," ucapnya.



Menurut chef Yongki, sebenarnya dekorasi bunga pada cake sudah ada sejak berpuluh tahun lalu di Indonesia.

"Tren ini kembali lagi. Cuman dia punya gaya ke Korea, karena Korea yang mempromosikannya. Sehingga terkenal. Di Korea ada, baru di sini rame. Padahal dekorasi​ ​bunga ini sudah ada di Indonesia sejak 20-30 tahun lalu," lanjut chef Yongki.

Akan tetapi ia menyebut kreasi buttercream bunga di Indonesia sebenarnya lebih baik.

"Banyak bunga-bunga di sini lebih menang. Indonesia hebat, di luar negeri terkenal buttercream Indonesia lebih bagus. Dari warnanya dan daya tahan, tidak cepat meleleh," ungkap chef Yongki.

Mengenai jenis cake sendiri, chef Rahmat Kusnedi selaku Vice President Association of Culinary Professional Indonesia, memprediksi tidak berbeda jauh dengan yang ada sekarang. Tapi ia melihat tren akan lebih ke mousse.



"Orang mulai makin mengenal mousse. Sekarang masih lebih kenal dengan yang berat seperti isian buttercream. Nanti orang lebih cenderung yang light (ringan) seperti mousse. Kreasi mousse sudah ada banyak," ramal chef Rahmat.

Selain itu, chef Rahmat juga menyebut jenis cake yang lembut bisa menjadi tren. Seperti cake chiffon dan swiss roll. "Ini swiss roll juga akan​ kembali​ booming," pungkas konsultan pastry & bakery ini.

(msa/odi)

Hide Ads