Ini Persiapan Chef Uki Jelang Tampil di Grand Final Global Sushi Challenge

Ini Persiapan Chef Uki Jelang Tampil di Grand Final Global Sushi Challenge

Andi Annisa Dwi R - detikFood
Senin, 23 Nov 2015 15:13 WIB
Foto: Norwegian Seafood Council Indonesia/detikFood
Jakarta - Agustus lalu Chef Slamet Basuki (Uki) dinobatkan sebagai pemenang Global Sushi Challenge Indonesia. Jelang tampil pada Grand Final (25/11) di Tokyo, Chef Uki sudah menyiapkan beberapa hal.

Ditemui dalam acara bersama Norwegian Seafood Council dan Kedutaan Besar Norwegia di Restoran Umaku kemarin (22/11), Chef Uki menunjukkan proses pembuatan Salmon Lemon Miso yang membawanya keluar sebagai pemenang pada kompetisi regional (27/08).

Salmon Norwegia yang segar dan berkualitas dipotong menjadi lembaran kecil dan tipis oleh Chef Uki. Sementara saus miso dibuat dari campuran miso, gula, perasan air lemon, dan lemon zest. Saus ini dibubuhkan di atas salmon yang sudah digulung bersama daun raddish yang renyah segar.



"Salmon Lemon Miso ini masih akan saya bawa untuk Grand Final, hanya saja tidak dijadikan masterpiece. Nanti ada yang berbeda lagi," terang Chef Uki yang sudah 15 tahun menjadi sushi chef.

Selain Salmon Lemon Miso, terdapat kreasi sushi salmon lain yang tak kalah lezat. Seperti Salmon Sushi Washabi Mayo dan Salmon Cheese Sushi. "Menurut saya paduan keju dan salmon menghasilkan rasa yang enak," terang Chef Uki.

Chef Uki sendiri mengaku sangat berhati-hati menciptakan menu yang akan disajikan pada Grand Final. "Peserta diwajibkan membuat sushi original sebanyak 20 jenis berbeda dengan minimal pemakaian salmon pada 8 jenis sushi. Saya sendiri berusaha membuat lebih dari 8."

Dalam memadukan salmon dengan bahan makanan lain, ia berprinsip bahan makanan tersebut tidak boleh menghilangkan ciri khas atau kelezatan salmon itu sendiri.

"Salmon punya aroma khusus yang tidak didapat dari ikan lain, begitu pula dengan tekstur juicy-nya. Itulah mengapa saya tidak memasukkan bumbu Indonesia pada paduan salmon karena rasa dan aromanya yang sangat kuat dikhawatirkan menutupi kelezatan salmon."



Untuk perlombaan nanti beberapa bahan makanan ada yang dibawa dari Indonesia. "Saya khawatir disana ga dapat meskipun ini bahan asli Jepang. Ada juga beberapa bahan yang saya mesti dapat di sana. Nanti kan peserta diajak ke pasar ikan Tsukiji, saya bisa cari di situ," terang Chef Uki.

Menurutnya kriteria penilaian Global Sushi Challenge sangatlah banyak. Karenanya ia punya strategi guna memenangkan kompetisi ini. "Saya mempelajari semua kriteria itu. Saya tidak hanya terpatok pada tampilan dan rasa yang bagus. Rasa bagus itu menurut siapa dulu? Rasa pribadi, pelanggan, atau menurut orang Jepang? Nah itu harus diikuti."

Ia menambahkan, "Sebelum berlomba, saya ini sudah seperti menghadapi ujian. Banyak tulisan dimana-mana. Saya menuliskan semua langkah-langkah supaya kerjanya efisien. Jadi jangan sampai sudah ke langkah selanjutnya lalu balik lagi ke langkah awal. Ini kan berkaitan dengan keterbatasan waktu," ujar Chef Uki.



"Supaya lebih yakin saya juga latihan pake timer agar dapat membuat dua platter identik sushi Edomae kurang dari 10 menit."

Dalam kompetisi ini, Chef Uki punya target sebagai pemenang. "Meskipun kompetitor banyak yang lebih baik, saya harus optimis. Saya juga ingin membuktikan kemampuan saya ke diri sendiri bahwa kreasi sushi saya bisa diterima orang Jepang."

Chef Uki juga berharap mendapat lebih banyak lagi ilmu dan pengetahuan dari kompetisi ini. "Kedepannya saya ingin membagikan ilmu ini pada sushi chef lain di Indonesia," pungkasnya.

(adr/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads