Yeu Saigon Cafe: Racikan Pho Bo yang Diolah Penuh Cinta oleh Nyonya Vietnam

Yeu Saigon Cafe: Racikan Pho Bo yang Diolah Penuh Cinta oleh Nyonya Vietnam

Andi Annisa Dwi R - detikFood
Selasa, 10 Nov 2015 10:41 WIB
Foto: Detikfood
Jakarta -

Citarasa asli Vietnam menjadi ciri khas sajian di sini. Diracik dengan resep keluarga seorang nyonya Vietnam, bukan saja membuat rasanya sedap tetapi juga terjamin rasa alaminya. Mari makan!

Meski baru dibuka awal Juni lalu, Yeu Saigon Cafe telah mendapat tempat di hati para pencinta makanan Vietnam. Ini tak lain karena cita rasa ​o​tentik yang dihadirkan dalam setiap hidangan di sini.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bangunan luar restoran tampak moderen dengan kaca-kaca berwarna biru sebagai dindingnya. Masuk ke dalam, kami merasakan atmosfer cozy dari penempatan sofa dan kursi berwarna hitam serta cokelat di area makan​. D​itambah lantunan musik instrumental Vietnam yang menenangkan.

Restoran milik Praba Madhavan dan Le Thi Tuyet Mai ini menyuguhkan ragam menu Vietnam. Mulai dari fresh roll, salad, hidangan utama berbahan daging ayam, daging sapi, seafood, hot pot, dan tentu saja pho.



​Kami membuka santap siang dengan ​Luon Xuc Banh Da​ (Rp.120.000)​. Menu ini adalah belut goreng yang dimasak dengan teknik stir-fried bersama sereh dan cabai. Terlihat belut berwarna kecokelatan sudah dipotong-potong kecil. Ada cacahan daun ketumbar Vietnam (rau ram) dan kacang tanah goreng berjejalan diantara potongan belut. Beberapa keping rice crackers Vietnam (banh trang) wijen hitam turut disertakan sebagai pelengkap.

Aroma gurih aromatik menebar sedap​. Kami menikmati belut goreng dengan meletakkannya di atas potongan banh trang. Begitu disuap terasa tekstur ​krenyes ​renyah banh trang berpadu dengan kenyalnya belut. ​Ada​ rasa gurih enak dari belut tanpa ​aroma​ amis atau anyir. Huah! ​Sengatan pedas cabai terasa kuat dan terasa menyegarkan. ​

​Mulut yang segar membuat kami siap menikmati ​ Pho Bo​ (Rp.100.000)​​. ​Dalam mangkuk putih besar, pho disajikan bersama irisan daging sapi yang royal, dua potong buntut, dan beberapa potong bakso. Ada juga aneka daun rempah di​ ​dalam kuah pho seperti sereh (xa) dan basil atau kemangi Vietnam (que).



Di mangkuk terpisah, disediakan daun ketumbar khas Vietnam (rau ram dan ngo gai) beserta tauge mentah, irisan jeruk nipis, dan potongan cabai merah serta hijau. Sebaiknya masukkan daun rempah dan tauge ketika kuah pho ketika masih hangat agar keduanya sedikit melunak ketika dimakan.

Kuah pho terasa gurih alami khas kaldu daging sapi tanpa jejak lemak.​ Sementara rice noodle-nya yang tipis, lembut membelai lidah. Paduan ini makin lengkap dengan adanya daging sapi yang lembut juicy, potongan buntut yang empuk, serta bakso yang kenyal gurih.

Jika ingin sengatan rasa pedas, coba gigit potongan cabai Vietnam yang sudah disiapkan. Satu potong cabai saja sudah membuat lidah kami ‘kesetrum.’

Seolah masih belum puas dengan kelezatan hidangan Vietnam, kami mencicip Bun Thit Xao Nam Bo (Rp.110.000)​. Hidangan ini berupa Vermicelli atau bihun yang dimasak dengan gaya Vietnam Selatan bersama daging sapi stir-fried.



Sayurannya berupa tauge mentah, irisan mentimun Jepang (kyuri), wortel, daun selada, rau ram, dan kacang tanah goreng. Taburan bawang merah goreng dan irisan cabai merah halus memeriahkan tampilan hidangan ini.

Agar makin nikmat, kami menuangkan saus nuoc cham yang asam pedas beserta irisan cabai rawit hijau ke dalam Bun Thit Xao Nam Bo. Setelah diaduk, barulah kami mencicipnya. Ada paduan tekstur dan rasa yang sangat kaya. Tercecap rasa gurih, manis, asam, dan pedas dalam satu sendokan. Membuat kami lupa diri hingga menghabisi seporsi Bun Thit Xao Nam Bo.

​Menurut ​Praba​ ​seluruh hidangan di sini dibuat tanpa penambah rasa ataupun pengawet. “Untuk menghadirkan daun rempah berkualitas, kami punya perkebunan sendiri di kawasan Cimanggis seluas 1 hektar. Jadi bisa dipastikan makanan di sini sehat dan segar. Apalagi kami menyuguhkannya dengan yeu atau cinta” ujar Praba kepada detikFood (03/11).



Kami melengkapi santapan Vietnam kali ini dengan menyesap Ginger & Lemongrass Tea (Rp 35.000) dan Kumquat & Preserved Plum (Rp 40.000). Pada Kumquat & Preserved Plum terdapat irisan manisan kumquat dan buah plum. Rasa manis, asam, dan sedikit pahit jadi ciri khas minuman yang disuguhkan dalam mason jar ini.

Nah, jika ingin menyantap ragam hidangan Vietnam olahan nyonya Vietnam​, Yeu Saigon Cafe sebaiknya tidak dilewatkan.

Yeu Saigon Cafe
Grand Rubina Business Park, Generali Tower
Lantai 1, Jl. HR Rasuna Said
Kuningan, Jakarta Selatan
Telepon: 021 29704981 ext: 469

 

(lus/odi)

Hide Ads