Kafe sendiri berasal dari bahasa Prancis, café yang berarti kopi. Minuman yang kemudian sangat populer di dunia ini memang belum pasti benar asal-usulnya. Ada yang menyebut dari Ethiopia, ada yang meyakini dari Yaman,
Timur Tengah.
Masuknya kopi di tanah Eropa juga tak ada yang tahu pasti. Ada yang menyebut orang Yaman melalui biara sufi-nya pertama kali memperkenalkan kopi ke Turki sebagai kota perbatasan Eropa dan Timur Tengah. Menurut cerita lain ada juga seorang sultan yang berjalan-jalan ke Prancis dan membawa berkarung-karung biji kopi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebutan kafe ini pun jadi populer di seluruh Prancis, Portugis, dan Spanyol. Pada abad 19 Inggris mengadopsi nama cafe. Setelah pemakaian nama tersebut oleh Inggris, nama café jadi nama yang lumrah yang dipakai oleh tempat atau gerai yang menjual kopi. Café juga dikenal dengan nama caffè di Italia, kaffe di Jerman, kawa di Polandia, dan kava di Ukrania.
Salah satu coffeehouse atau café yang pertama-tama hadir dan populer adalah café yang berada di Venice sekitar tahun 1652. Inggris juga punya gerai kopi yang pertama kali hadir di Oxford, yang sekarang bernama The Grand Cafe. Pada saat ini, kopi yang disajikan masih murni kopi hitam.
Kemudian, tahun 1683 ada sebuah kafeteria di Vienna yang dikelola oleh seorang Polandia bernama Jerzy Franciszek Kulczycki, yang pertama kali mencampurkan susu ke dalam kopi. Dengan hadirnya tempat-tempat yang menjual kopi, cafè kemudian berkembang pesat sesuai dengan gaya hidup masa itu. Tak hanya tempat untuk menikmati secangkir kopi, kedai kopi ini juga menjadi tempat orang bertemu, rapat dan bekerja.
Setelah menambahkan susu ke dalamnya, kopi juga mulai disuguhkan bersama biskuit sebagai makanan kecil pendampingnya. Seiring dengan berjalannya waktu, kafe kemudian menjadi tempat yang mempunyai ciri khas di negaranya masing-masing.
Di Timur Tengah misalnya, kafe punya sebutan seperti maqha, qahveh-kaneh, atau kahvehane. Tempat ini biasanya lebih banyak diisi oleh pria dewasa sebagai tempat mereka berkumpul dan bermain catur hingga mendengarkan musik.
Di Asia, ada sebutan kopitiam, menyediakan kopi dengan telur rebus, roti, dan makanan kecil lainnya. Kini kafe malahan telah menjadi tempat yang tak hanya menjual kopi saja, tetapi semacam restoran all day dining, yaitu restoran yang menjual banyak macam makanan, dan kopi bukan menjadi menu utama lagi.
(tan/odi)