Di malam minggu kawasan Tebet selalu dijejali para pencinta kuliner. Tak ayal, arus lalu lintas di sekitarnya sering kali tersendat dan bahkan macet. Ketika berada di tengah kemacetan tersebut, kami mendapati sebuah kafe mungil. Dari luar bangunan ini nampak berwarna-warni dan dipadati pengunjung. Penasaran dengannya, kami akhirnya memutuskan melipir.
Bangunan kafe ini memang tak besar, namun bisa menampung sekitar 50 orang. Bangku-bangku di dalamnya tersusun rapih sehingga tidak nampak ‘penuh’ atau berjejalan. Uniknya, beberapa bangku dan meja dibuat dari barang bekas seperti ban yang sudah dicat, drum besi, hingga krat bekas tempat minuman soda.
Untuk urusan menu, kafe ini rupanya dikenal dengan sajian martabak mini dengan diameter sekitar 12 cm. Dalam buku menunya tertulis beragam pilihan topping martabak manis dan asin. Kami akhirnya memilih martabak choco lover (Rp 14.000), martabak ice cream cheese berry (Rp 21.000), martabak noodle (Rp 25.000), dan minuman green italian (Rp 15.000).
Pesanan yang pertama sampai di meja adalah choco lover. Martabak manis ini terdiri dari empat topping spesial yaitu oreo, keju, kacang, dan pisang. Kalau mau praktis bisa digigit langsung atau dipotong dengan garpu dan pisau yang disediakan. Karena tak ingin repot menggigit, kamipun memotong martabak kecil-kecil dahulu sebelum disantap.
Ketika dipotong, kami mendapati adonan martabak agak kering di dalam sementara bagian pinggirnya tipis dan crispy. Tekstur adonan cukup empuk dan lembut. Adonan martabak terasa manis gurih dengan rasa telur cukup dominan.
Sayang, tekstur yang kering membuat adonan martabak terasa kurang legit. Padahal kami berharap bagian dalam martabak bisa lebih lembut dan lembab. Namun rasa adonan sedikit terimbangi dengan pemilihan topping lezat.
Topping oreo dan kacang dibuat dari kedua bahan yang masing-masing sudah dihaluskan. Sementara topping keju berupa keju cheddar yang royal ditaburkan. Untuk topping pisang dibuat dari pisang karamel. Pisang dipotong kecil-kecil kemudian dimasak dengan gula. Pisang ini teksturnya basah dengan warna kecokelatan. Sementara rasanya manis dan legit. Nyam!
Menu kedua yang kami cicip adalah martabak ice cream cheese berry. Tampilan martabak ini lebih meriah karena penambahan es krim dan saus strawberry berwarna pink cantik diatasnya. Tak ketinggalan beberapa potongan strawberry segar dan keju cheddar parut sebagai garnish.
Saat disuap, martabak ini terasa lebih manis dan legit dari choco lover. Tercecap rasa gurih keju diantara adonan martabak dan es krim yang manis. Rasanya kami lebih menyukai varian martabak manis yang satu ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Martabak ini berukuran sangat tipis dan dipotong kecil-kecil sekitar 3 x 4 cm. Saus tomat, saus cabai, dan mayonnaise dituangkan diatasnya sebagai topping. Ketika digigit martabak ini terasa gurih enak dengan sedikit tekstur renyah potongan wortel. Namun penggunaan saus tomat dan mayonnaise yang agak banyak membuat rasanya sedikit asam.
Untuk menghilangkan dahaga, kami menyeruput green italian yang tak lain versi Italian Soda. Minuman ini disajikan dalam gelas ramping berukuran agak tinggi. Terlihat sirup melon berwarna hijau pekat berada di bagian dasar minuman. Sementara bagian atasnya berupa soda yang bening. Ketika diaduk barulah minuman ini berwarna hijau cantik.
Penggunaan soda membuat rasa minuman ini menyegarkan. Sayang, kami merasa jumlah sirup yang dipakai terlalu banyak hingga rasa minuman menjadi sangat manis.
Masih banyak ragam martabak manis dan asin di tempat ini yang perlu kami coba. Seperti martabak pizza, martabak burger, dan martabak green tea. Ada pula menu berat seperti ayam penyet, iga penyet, dan nasi goreng.
Jika ingin ngemil yang tidak terlalu berat malam ini, martabak Factory cocok jadi pilihan. Rasanya lumayan enak dan tidak menguras kantung. Yuk mampir!
Martabak Factory
Jalan Tebet Utara I No. 50 C
Jakarta Selatan
Telepon: 021-83789624
Twitter: @MartabakFactory
(adr/odi)