Seperti diberitakan Daily Mail (04/08/15), para peneliti di Universitas Poznan meminta bantuan dari 28 partisipan berusia antara 19-28 tahun. Mereka diminta mengonsumsi semangkuk cornflakes setelah berpuasa 12 jam sebelum tes.
Setelah itu, mereka diminta makan wafer. Sebagian wafer mengandung ekstrak teh hijau sebanyak 4 gram dan sebagian lainnya tidak mengandung apaun. Peneliti menjelaskan ekstrak teh hijau yang ditaruh dalam wafer nilainya setara dengan konsumsi beberapa cangkir teh hijau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jaroslaw Walkowiak selaku pemimpin penelitian mengungkapkan ekstrak teh hijau dapat menurunkan jumlah pati yang diserap tubuh. “Ekstrak teh hijau sangat mudah didapat, murah, dan dapat dicerna tubuh dengan baik. Jadi sangat berguna untuk mengendalikan berat badan sekaligus solusi untuk obesitas,” tutur penulis penelitian.
Teh hijau mengandung berbagai bahan yang mencegah penyerapan pati oleh tubuh, terutama senyawa polifenol. Sebelumnya, studi pada tahun 2012 yang melibatkan 1.945 partisipan mengungkapkan teh hijau tidak berpengaruh signifikan pada penurunan barat badan. Namun penelitian lain menemukan teh hijau dapat mengurangi kolesterol.
Ahli gizi Alison Hornby mengungkapkan sejak lama teh hijau digunakan sebagai obat untuk berbagai kondisi, mulai dari arthritis, penurunan berat badan, hingga pencegahan kanker. Namun Hornby mengakui bukti untuk mendukung hal tersebut terbilang kurang atau lemah.
(tan/odi)