Konsumsi Junk Food Picu Penurunan Memori pada Pria Muda

Konsumsi Junk Food Picu Penurunan Memori pada Pria Muda

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Jumat, 19 Jun 2015 15:43 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta - Penambahan lemak trans dalam makanan diketahui berdampak buruk bagi kesehatan. Di Amerika Serikat, lemak jahat ini memicu 20 ribu kasus serangan jantung dan 7 ribu kematian setiap tahun. Baru-baru ini peneliti juga menemukan bahwa lemak trans memicu penurunan memori pada pria usia produktif.

Lemak trans sering kali ditambahkan pada makanan junk food, cookies, dan banyak makanan olahan lainnya. Tujuan dari penambahan lemak ini adalah memperbaiki tekstur makanan dan memperpanjang umur makanan tersebut.

Seperti diberitakan Daily Mail (19/06/15), tim peneliti asal Universitas California menemukan bahwa konsumsi lemak trans dalam jumlah banyak akan mengakibatkan penurunan memori pada pria berusia 45 tahun dan dibawahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil penelitian menunjukkan pria yang menghindari konsumsi lemak trans mampu mengingat 12 kata lebih banyak dalam tes memori dibandingkan pria yang mengonsumsi lemak trans dalam jumlah banyak. “Lemak trans berhubungan kuat dengan penurunan memori pada pria usia produktif,” ujar pemimpin penelitian, Dr Beatrice Golomb.

Ia juga mengatakan, “Seperti yang saya bilang pada banyak pasien, lemak trans memang mampu memperpanjang umur produk makanan, namun di sisi lain lemak ini justru menurunkan umur orang-orang yang mengonsumsinya.”

Penelitian ini menganalisa data dari 1.018 pria dan wanita yang telah mengisi survei diet dan berpartisipasi dalam tes memori. Rata-rata pria berusia 45 tahun dan dibawahnya mampu mengingat 86 kata dalam tes tersebut.

Namun ketika diet mereka ditambahkan satu gram lemak trans per harinya, kemampuan mereka untuk mengingat berkurang secara statistik sebanyak 0.76 kata. Peneliti menambahkan, mereka yang mengonsumsi lemak trans dalam jumlah terbanyak juga mengingat 12 kata lebih sedikit dibandingkan yang tidak.

Tren penurunan memori ini memang terjadi hanya pada partisipan pria. Hal ini mungkin karena jumlah partisipan wanita dalam penelitian sangatlah sedikit.

Sebelumnya penelitian dari Universitas San Diego juga menunjukkan dampak negatif konsumsi lemak trans. Konsumsi lemak trans ternyata dapat membuat seseorang menjadi depresi.

(adr/odi)

Hide Ads