10 Makanan dan Minuman Ini Sering Dikonsumsi dengan Cara Salah (2)

10 Makanan dan Minuman Ini Sering Dikonsumsi dengan Cara Salah (2)

Maya Safira - detikFood
Selasa, 26 Mei 2015 15:46 WIB
10 Makanan dan Minuman Ini Sering Dikonsumsi dengan Cara Salah (2)
Foto: Getty Images
Jakarta - Selama ini kebanyakan orang memilih mencampur tomat segar dalam selada. Dianggap hal ini bisa memaksimalkan manfaat tomat. Padahal lebih baik tomat dimasak dengan suhu tertentu agar manfaat nutrisinya maksimal.

Tidak hanya tomat, masih banyak makanan lain yang perlu diperhatikan cara konsumsinya. Perubahan metode pengolahan dan konsumsi bisa menambah manfaat makanan bagi tubuh. Berikut saran ahli gizi dalam memaksimalkan tomat hingga daging panggang.

6. Whole grain dan Biji-bijian

Foto: Getty Images
Whole grain dan biji-bijian kering mengandung senyawa antioksidan yang disebut phytates. Senyawa ini dapat mengikat vitamin dan mineral dalam makanan. Sekaligus mencegahnya terserap tubuh.

Kristy Del Coro, ahli gizi kuliner senior untuk SPE Certified, menyebut whole grain yang masih memiliki lapisan luar (dedak) seperti farro, freekeh dan sorgum, perlu direndam semalaman dalam air untuk melepas phytates. Perendaman juga bisa memaksimalkan jumlah nutrisi seperti zat besi dan zinc. Namun ini tidak berlaku pada jenis semi-refined seperti barley atau oat instan.

7. Yogurt

Foto: Getty Images
Biasanya ada bahan berair yang ditemukan pada permukaan yogurt. Itu adalah whey yang mengandung protein, vitamin B12, kalsium dan fosfor. Dibanding membuang whey tersebut, cobalah mengaduk cepat yogurt untuk mempertahankan semua manfaat kesehatannya.

Manfaat probiotik dari yogurt juga bisa hilang bila dimasak pada sajian panas seperti kari ayam atau domba. Sara Haas, juru bicara dari Academy of Nutrition and Dietetics, mengatakan kultur aktif dan hidup pada yogurt tidak tahan dengan panas, sehingga akan hancur dalam proses memasak. Meski Anda tetap mendapat protein, kalsium dan vitamin D.

8. Tomat

Foto: Getty Images
Tomat matang dan segar bisa menambah rasa pada salad dan sandwich. Namun jika Anda ingin menyerap kandungan likopen yang bersifat anti kanker, lebih baik masaklah tomat, saran Sara Haas. Peneliti di Universitas Cornell juga menemukan bahwa kandungan antioksidan pada tomat meningkat ketika dipanaskan mencapai sekitar 88 derajat Celcius.

9. Daging Panggang

Foto: Getty Images
Menurut Tanya Zuckerbrot, ahli gizi dari New York, memanggang daging pada suhu tinggi di atas api terbuka bisa meningkatkan risiko kanker. National Cancer Institute Amerika sendiri memperingatkan bahwa dua zat kimia potensial penyebab kanker, heterocyclic amines (HCA) dan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH), terbentuk saat daging dimasak pada suhu tinggi seperti pemanggangan dengan arang.

Tanya menyarankan jangan mengandalkan warna daging masak untuk mengukur keamanan pangan. Gunakan termometer makanan yang menunjukkan daging sudah masak dengan suhu internal minimum yang aman, tambahnya.

10. Asparagus

Foto: Getty Images
Ahli gizi Tanya Zuckerbrot menyarankan kukus secara cepat atau menumis asparagus untuk mendapat manfaatnya. Selain itu rasanya juga lebih empuk dan renyah. Pada saat mengukus asparagus, simpanlah sisa airnya. Menurut Tanya, air tersebut kaya vitamin dan mineral, sehingga bisa ditambahkan pada saus atau sup.
Halaman 5 dari 6
(Maya Safira/Odilia Winneke)

Hide Ads