Indonesia menjadi salah satu negara penghasil kopi terbaik di dunia. Secara umum karakteristik kopi Indonesia adalah full body dan relatif rendah keasaman. Masing-masing memiliki profil cupping yang khas, meskipun ada banyak keragaman dalam daerah.
Dengan beragamnya jenis kopi dan semakin populernya kopi di kancah Internasional. SCAI gelar acara "Indonesia Latte Art Championship & Indonesia Cup Testers Champions 2015". Acara berlangsung pada tanggal 15-18 April 2015 di Hall B1 JIEXPO, Kemayoran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Latte art merupakan kemampuan untuk menciptakan motif di atas foam atau buih secangkir cappuccino. Seorang Latte Artist, akan membuat secangkir kopi yang akan kita minum tampak lebih cantik.
Kejuaraan Indonesia Latte Art Campionship 2015 merupakan kejuaraan resmi yang diselenggarakan kedua kalinya di Indonesia. Tujuannya, mencari wakil Indonesia di World Latte Art Championship pada bulan Juni mendatang.
Nantinya dalam babak final, para peserta akan membuat 6 minuman. 2 free-pour macchiato yang identik, 2 free-pour latte yang identik dan 2 designer pattern yang identik.
Sedangkan untuk Cup Taster atau dikenal juga sebagai penguji citarasa merupakan lini depan dalam menjaga kestabilan kualitas produk kopi. Para Cup Taster mengasah kemampuan mereka selama bertahun-tahun sehingga dapat menemukan perbedaan detil karakter rasa, aroma dan bau pada kopi yang mereka analisa.
Berbeda dengan latte art, cup taster justru menekankan pada kemampuan seni dan eksekusi seorang barista. Kejuaraan ini menguji kemampuan sesorang untuk memilih kopi hanya berdasarkan indera penciuman dan perasa mereka.
Dalam final nanti, para peserta diminta untuk mencari 1 dari 3 cangkir yang berbeda dalam 8 set yang diajukan panitia.
Untuk Head Judge kompetisi ini adalah Joe Hsu, wakil dari World Coffee Event, lembaga yang bertanggung jawab atas terselenggaranya kejuaraan-kejuaraan dunia. Joe Hsu juga sudah menjadi juri di berbagai kejuaraan internasional sejak tahun 2009 dengan lisensi World Latte Art Judge dan World Barista Championship Sensory Judge.
Selain Joe Hsu, ada juga beberapa juri dari Indonesia yang tentunya sudah memiliki sertifikat kopi latte art hingga cup taster.
“Dalam proses penyaringannya, setelah melakukan registrasi, para peserta akan mengirimkan karyanya dalam bentuk link youtube. Dari sekitar 100 peserta untuk masing-masing kategori akan diambil 24 orang untuk latte art dan sekitar 30 untuk cup tasters,” jelas Andrianto Harjito, selaku salah satu juri saat ditemui di JiExpo (16/04).
Proses penyisihan awal sudah dilakukan pada tanggal 2 April kemarin. “Nantinya akan diambil 8 orang dalam satu kategori untuk mengikuti babak final,” jelas pria yang biasa dipanggil dengan Andreas.
“Juara pertama Latte Art Championship akan mendapatkan uang tunai Rp 5.000.000 dan untuk pemenang Cup Tasters Championship akan mendapatkan uang tunai senilai Rp 3.000.000. Selain itu pemenang juga akan mendapatkan piala dan sertifikat ILAC untuk latte art dan ICTC untuk cup tasters sekaligus dikirim ke ajang World Latte Art Championship 2015 di Gothenburg, Swedia,” tutupnya.
(lus/odi)