Dipromosikan oleh Momofuku Ando selaku penemu mie instan dan disetujui sejumlah produsen mie instan dunia, WINA terbentuk pada Maret 1997. Awalnya organisasi ini bernama IRMA (International Ramen Manufaturers Association) yang diketuai Momofuku Ando. Pembentukan IRMA bertujuan meningkatkan kualitas mie instan dan menambah konsumsinya melalui pertukaran informasi antar produsen di seluruh dunia.
Selain itu, IRMA juga membahas isu-isu lingkungan dan teknis serta mempromosikan persahabatan. Sehingga mampu meningkatkan pola makan di seluruh dunia dan memberi kontribusi pada perkembangan industri mie instan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Organisasi yang berpusat di Jepang kini dipimpin Koki Ando, President & CEO Nissin Foods Holdings Co., Ltd. Anggotanya terdiri dari produsen mie instan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Dalam program bisnisnya WINA memberikan informasi cara peningkatan kualitas dan keamanan mie instan. Mereka juga mengumpulkan dan mendistribusikan data industri seperti permintaan dunia akan mie instan, negara dengan konsumsi mie instan tertinggi serta variasi rasa mie instan. Menurut data WINA, Indonesia menempati posisi kedua dalam data permintaan dunia akan mie instan.
Ada serangkaian aktivitas pula yang dilakukan WINA dalam memperluas konsumsi mie instan. WINA pun aktif melakukan penelitian antara lain pencegahan kontaminasi produk, tes alergi makanan, tes karsinogen pada produk makanan, dan lainnya. World Instant Noodles Summit yang membahas isu terkini juga rutin diadakan WINA. Kegiatan ini pernah berlangsung di Bali tahun 1999.
WINA juga terlibat dalam kegiatan sosial. Mereka menyediakan mie instan sebagai ransum darurat untuk korban bencana alam. Seperti sumbangan mie instan saat tsunami di Aceh, gempa di Yogyakarta dan gempa di Padang.
(msa/odi)