Kebanyakan restoran Korea otentik menawarkan sajian dari daging babi. Jika ingin mencari restoran Korea bebas daging babi, tempat ini bisa jadi tujuan. Ada daging sapi panggang empuk berbalut saus manis dan stew tahu lembut berkuah pedas gurih.
Tak sulit mencari restoran Korea di kawasan Kebayoran Baru. Sepanjang jalan Wolter Monginsidi dapat ditemui beberapa restoran Korea otentik. Salah satu yang menarik perhatian kami adalah "Wu Jang Gun". Sebab restoran ini tidak menawarkan menu berbahan daging babi. Ini menjadi nilai plus karena tak mudah mencari restoran Korea otentik tanpa sajian babi.
Restoran berlantai dua ini ditata dengan interior kayu hitam dengan ruang makan khas Korea. Tak jauh dari pintu masuk ada mini bar yang menyediakan minuman. Di bagian belakang restoran terdapat taman kecil yang tertutup kaca. Suasana dan pencahayaan yang hangat membuat nyaman berlama-lama di restoran ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kamipun tertarik memesan Wujanggun Sutbul Gui (Rp 190.000) yang mendapat logo chef recommendation. Sajian berupa daging sirloin panggang yang dimarinasi dengan saus manis racikan Wu Jang Gun. Sambil menunggu hidangan datang, pramusaji menyajikan banchan (side dish) sebanyak 13 piring. Restoran ini sangat royal dengan banchan!
Pilihan banchannya pun beragam. Kimchi, gyeran jjim, dubu buchim, eomuk bokkeum, gamja jorim, oi muchim, sigeumchi namul, dan salad termasuk diantaranya. Makanan-makanan pelengkap ini terasa pas di lidah. Kimchinya pun enak dengan tekstur sawi yang renyah dan rasa pedas asam berimbang.
Sepiring daging sirloin mentah dengan saus kecokelatan tiba di meja kami. Di pinggiran daging terdapat irisan bawang bombay, bawang putih dan dua buah jamur. Pramusaji menawarkan bantuan untuk memanggang daging di meja sebelah yang kosong.
Di atas panggangan, pramusaji menaruh daging berbumbu, jamur, bawang putih dan bawang bombay. Panggangan ini memakai arang batok kelapa. Hmm.. aroma daging panggang begitu sedap, sampai tercium di meja kami.
Saat kami sedang menikmati banchan, sutbul gui matang tersaji di meja. Tampak bekas bakaran kecokelatan pada daging berpotongan tipis tersebut. Ketika dicicipi, dagingnya begitu empuk lembut. Rasa saus yang manis gurih meresap ke serat daging. Tercecap jejak soy sauce, minyak wijen, dan manis buah dalam daging panggang. Membuat kami terus tergoda untuk menikmatinya.
Tentu sajian panggang Korea tak lengkap tanpa saus cocolan (ssamjang) dan sayuran hijau. Daun selada dan perilla segar untuk pendamping daging cukup banyak dihidangkan. Ada juga irisan bawang putih mentah yang jadi ciri khas untuk menyantap BBQ ini.
Untuk ssamjang, aroma doenjang (pasta fermentasi kedelai) cukup menyengat. Saat dicoba, memang dominasi doenjang terasa kuat. Rasa bawang putih melengkapi rasa ssamjang. Saus cocolan lainnya berwarna kecokelatan encer. Sepertinya saus ini dipakai untuk marinasi daging karena rasanya agak manis.
Mengikuti cara makan orang Korea, kami mengambil sehelai sayuran lalu menambahkan sepotong daging dan sedikit saus. Sayuran kami lipat seperti bulatan, kemudian disantap seluruhnya. Rasanya pun bercampur di mulut kami. Gurih, manis, pedas dan renyah. Sedap!
Sundubu Jjige (Rp 75.000) yang jadi favorit di restoran ini juga disajikan panas mengepul. Seporsi sundubu jjigae bisa untuk disantap berdua. Stew tahu disajikan dalam ttukbaegi (mangkuk tembikar) ukuran sedang yang mampu menjaga panas.
Asap mengepul dari sundubu jjigae berwarna jingga kemerahan itu. Tampak potongan tofu sutera, telur, bawang bombay, dan irisan mentimun mengapung di atas kuah. Ternyata di dalam sundubu jjigae juga ada udang, cumi, kerang dan potongan daging sapi.
Saat kami menyuap stew ini, kuah sundubu jjigae terasa pedas gurih. Pemakaian bubuk cabai membuat pedasnya sedikit menyengat. Terlacak rasa minyak wijen, kaldu anchovy, bawang putih dan soy sauce dalam sundubu jjigae. Menyantapnya membuat tubuh hangat. Cocok sebagai penangkal udara dingin.
Tiap pemesanan sundubu jjigae mendapat satu mangkuk nasi. Pemakaian beras Korea membuat nasinya pulen dan sedikit lengket. Enak dimakan panas-panas bersama siraman kuah sundubu jjigae.
Bila ingin membilas mulut dengan dessert manis, ada pilihan almond pudding atau coconut pudding. Selain itu, terdapat es krim bercitarasa unik seperti Thai Tea Ice Cream, Choco Mochi Ice Cream dan Coconut Lemongrass Ice Cream.
Selepas menghabiskan pesanan, pramusaji menawarkan kami ice/hot coffee atau semangka sebagai komplimen. Wah, perut kami benar-benar dimanjakan makan di Wu Jang Gun.
Mau mencoba makanan otentik Korea yang enak dan mengenyangkan? Yuk mampir ke sini!
Wu Jang Gun
Jl. Wolter Monginsidi No. 34
Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
Telp: 021-7256181, 29126554
Jam Buka: 11.00 - 23.00
(msa/odi)