Penyembelihan Hewan Halal Tanpa Setrum Meningkat 60 Persen di Inggris

Penyembelihan Hewan Halal Tanpa Setrum Meningkat 60 Persen di Inggris

- detikFood
Selasa, 03 Feb 2015 09:44 WIB
Foto: Getty Images
Jakarta - Penyembelihan hewan dengan memotong lehernya semakin banyak dilakukan karena
​tinggi​nya permintaan dari umat Islam di Inggris. Sebanyak 2,4 juta domba dan kambing di Inggris dimatikan menggunakan metode agama, baik halal maupun kosher. Kenaikan penyembelihan dengan cara ini sebesar 60 persen.

Menurut analisis Asosiasi Dokter Hewan Inggris (BVA), terdapat 37 persen kambing dan domba, 25 persen sapi dan 16 persen unggas disembelih secara halal tanpa penyetruman. Berdasarkan metode ini, leher hewan dipotong hingga hewan mati karena kehabisan darah. Namun sebagian aktivis dan dokter hewan menyebutkan akan lebih baik jika hewan disetrum terlebih dahulu.
 
Presiden BVA, John Blackwell, berjanji untuk terus melanjutkan perjuangan. Ia memperingatkan menteri untuk tidak mengabaikan kekuatan perasaan publik terhadap kesejahteraan hewan. Pada Kamis (29/01), petisi untuk larangan pembunuhan hewan tanpa penyetruman pun mendapat lebih dari 100.000 tanda tangan.
 
Blackwell mengatakan ini menunjukkan kekuatan opini publik terkait masalah tersebut. Ia juga menyerukan debat di parlemen.
 
Namun menurut Awal Fuseini dari Otoritas Makanan Halal (HFA), naiknya jumlah penyembelihan tanpa setrum terjadi karena 'kampanye lebih kuat' dari Muslim yang salah mengartikan bahwa penyetruman dapat mematikan hewan.
 
Fuseini mengatakan umat Islam perlu dipastikan bahwa hewan dapat sadar kembali dari setruman. Sayangnya termasuk ilegal melakukan uji coba di Inggris tanpa izin dan memakan waktu lama untuk mendapat lisensi tersebut, tambah Fuseini.
 
"Jika kita diberi dukungan untuk melakukan percobaan maka kita bisa membuktikan pada orang-orang bahwa informasi mengenai penyetruman bisa membunuh hewan itu tidak benar," ucap Fuseini seperti dilansir dari The Times (30/01/2015).
 
Juru bicara dari Department for Environment, Food and Rural Affairs mengatakan pemerintah tidak berniat melarang pembantaian hewan secara agama.
 
"Pemerintah lebih memilih hewan disetrum sebelum penyembelihan. Tapi kami menghormati hak-hak masyarakat Yahudi dan Muslim untuk makan daging sesuai dengan keyakinan mereka," tutur juru bicara tersebut.

(msa/odi)

Hide Ads