Mampir ke rumah makan Minang ini harus bersabar dan menahan diri. Selain antre, ada puluhan hidangan yang sungguh menggiurkan. Dari jariang, ayam goreng, dendeng, hingga gulai dan selada. Ah, sedapnya!
Rumah makan Minang ini ditata dengan gaya modern. Meski sudah cukup luas dan berlantai dua, di jam makan siang pengunjung harus mengantri. Aroma wangi gulai terendus dalam ruangan saat kami duduk.
Dalam hitungan menit, piring-piring putih sedang berisi aneka lauk tertata di atas meja, lengkap dengan mangkuk berisi nasi panas. Mau lauk apa? Hampir semuanya ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang jadi target utama, ayam goreng (Rp.20.000), disajikan 5 potong di atas piring oval. Ayamnya mungil kuning kecokelatan. Sedikit liat tetapi renyah gurih luarnya dan bagian dalamnya lembut.
Berbeda dengan ayam goreng resto Garuda yang memakai remahan bumbu, ayam goreng ini polos. Terdeteksi rasa gurih dan wangi bawang putih dominan. Karena memakai teknik deep frying dengan minyak panas maka bagian luarnya garing renyah.
Meskipun tak segurih ayam goreng rumah makan ‘Pagi Sore’ di Padang tetapi ayam gorengnya lezatnya di atas rata-rata. Apalagi dimakan saat masih panas mengepul.
Dendeng batokok (rP.20.000) atau lado mudo sedikit berbeda. Cincangan kasar cabai hijau dan tomat hijaunya lebih cokelat kehijauan warnanya. Namun, dagingnya empuk dan pedasnya meresap.
Sate cumi (Rp.20.000) yang lumayan panjang, berbalut bumbu kuning. Tekstur cuminya empuk dengan balutan bumbu gulai yang ringan. Terung yang dimasak dengan sambal badar (teri) pun (Rp.10.000)memikat. Terungnya juicy dan teri dan cabai hijaunya gurih renyah.
Rendang dagingnya (Rp 20.000) cokelat tua kehitaman dengan genangan minyak oranye. Dagingnya empuk lembut dan bumbunya pekat. Terasa kuat racikan rempahnya meskipun taka da tonjokan cabai yang kuat.
Sajian yang disebut ‘acar’ oleh pelayan tak lain adalah selada padang (Rp 15.000). Irisan tipis mentimun diaduk dengan irisan daun salad, cincangan telur rebus dengan sapuan saus yang asam gurih ringan. Kering, renyah, dan segar. Patut diacungin jempol racikannya.
Rupanya resto ini mengadaptasi gaya Minang-Tiongkok, mirip gaya rumah makan ‘Pagi Sore’ di Padang. Karenanya ada irisan tahu dalam tumisan buncis. Juga ada potongan tahu goreng yang direndam bumbu gulai. Sajian yang tak ada di rumah makan Minang asli.
Jika tak suka pedas, sajian di rumah makan ini cocok di lidah. Karena hampir semua hidangan yang memakai cabai, rasa cabainya sangat jinak. Terasa pedas tetapi tak menyengat.
Oh iya, nasi di rumah makan ini juga spesial. Meskipun sedikit pera tetapi teksturnya pulen empuk dengan aroma wangi. Karena memakai barek (beras) Solok yang berbulir panjang. Kalau mau beli beras Solok juga tersedia.
Di meja kasir juga tersedia aneka jajanan khas Minang, ketan sarikayo, keripik balado, kering kentang, sagu bakar, kue sangko dan aneka kerupuk. Jadi bersiaplah kekenyangan!
Restoran Indah Jaya Minang
Komplek Ruko Imperial Walk
Jalur Tol Alam Sutra 29C no: 46-48
Alam Sutra – Tangerang
Telpon : 021-53140796- 53140797
Buka: 09.00 – 20.00 WIB
(fit/odi)