Produk makanan Korea tampaknya akan semakin banyak menghiasi rak toko di negara-negara dominan Muslim. Sebab, jumlah produsen makanan Korea yang mendapat sertifikat halal untuk proses produksi serta produknya semakin bertambah.
Produsen camilan dan mi Nongshim adalah salah satu perusahaan Korea yang antusias memperoleh sertifikat halal. Perusahaan ini membangun fasilitas produksi khusus di pabriknya di Busan dan mulai memproduksi Shin Ramyun dan Yukejang Noodle Soup bersertifikat halal pada 2011.
Di tahun pertama setelah peluncuran mi instan halal tersebut, Nongshim mencatat penjualan senilai US$ 900.000 (Rp 11,3 miliar). Per November 2014, angkanya naik tiga kali lipat menjadi US$ 2,5 juta (Rp 31,5 miliar). Saat ini produk tersebut diekspor ke negara-negara seperti Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah lolos semua uji prosedur pengelolaan halal yang berhubungan dengan produksi, mulai dari bahan baku dan pelengkap sampai proses produksi, penyimpanan, dan pengiriman," kata perwakilan CJ seperti diberitakan situs Inside Korea (14/01/2015).
CJ sudah mengekspor produk pangan halalnya ke Malaysia dan Singapura. Perusahaan ini berencana mengekspor ke lebih banyak negara, misalnya Indonesia dan Timur Tengah.
Sementara itu perusahaan makanan Our Home baru-baru ini memperoleh sertifikat halal dari Federasi Muslim Korea (KMF) untuk produk kimchinya. Tahun lalu, Our Home sudah mendapat sertifikat halal KMF untuk produk rumput lautnya.
Dengan produk bersertifikat halal, Our Home kini dapat memenuhi kebutuhan konsumen muslim, terutama di Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika Utara.
"Untuk mendapatkan sertifikat halal, kami tidak menambahkan kecap ikan selama proses pembuatan kimchi. Kami juga tidak memakai rice wine yang biasanya diberikan pada tahap terakhir pengolahan rumput laut," kata juru bicara Our Home.
Sekitar 87 jenis camilan Korea sudah bersertifikat halal, termasuk Pepero dan Corn Snack dari Lotte Confectionery. Crown Confectionery juga memperoleh sertifikat halal untuk produk Kuk He. Orion Group yang memproduksi Choco Pie juga mengganti gelatin babi dengan bahan nabati demi mendapatkan sertifikat halal.
Di Malaysia, 20 perusahaan makanan Korea bersertifikat halal mengikuti acara 'Taste of Korea' yang digelar di 20 pasar swalayan Tesco dari akhir November sampai awal Desember 2014. Ada 150 jenis produk makanan yang dipromosikan, mulai dari kimchi, rumput laut, gochujang, sampai minuman, mi instan, dan camilan.
"Masyarakat Malaysia, terutama para konsumen muda, cenderung memilih merek terkenal dan barang-barang impor. Permintaan tinggi terhadap makanan Korea khususnya datang dari orang-orang berpenghasilan tinggi berkat mewabahnya budaya pop Korea. Kebanyakan orang membeli produk Korea di peritel besar," kata perwakilan Kementerian Pertanian, Pangan, dan Hubungan Pedesaan (MAFRA) Malaysia.
(fit/odi)