Setelah setahun berdiri, The Holy Crab melebarkan sayap ke Bali, tepatnya di Jalan Petitenget Nomor 50. Gerai yang akan dibuka pada 14 Januari mendatang ini memiliki konsep dan sajian yang sedikit berbeda dengan restoran pertamanya di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan.
The Holy Crab Bali yang berkapasitas 150 orang memiliki dua lantai dengan area bar di setiap lantai. Restoran ini menyajikan koktail dan mocktail yang tak ada di gerai Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Lobster Roll, ada pula Crab Roll (kepiting) dan Shrimp Roll (udang). The Holy Crab Bali juga menyajikan Crab Cake, sajian populer di AS yang seperti perkedel namun berbahan daging kepiting. Selain menu baru tersebut, sajian reguler seperti Dungeness Crab dan Freshwater Crawfish akan tetap tersedia.
Cara menyajikan dan menyantapnyapun sama dengan di cabang Jakarta. Pesanan dibawa di plastik besar dan dituangkan di meja berlapis kertas, lalu pelanggan memakai semacam celemek dan bersiap 'berantakan' menikmati kepiting. Cangkang kepiting dipecahkan sendiri dengan palu dan alat penjepit yang tersedia.
Albert Wijaya, pemilik sekaligus Executive Chef The Holy Crab, antusias menyambut pembukaan restoran tersebut. "Saya selalu bermimpi bisa menjadi bagian dari rangkaian kuliner Bali yang banyak dikunjungi tamu internasional. Kami akan senantiasa menerapkan tiga unsur utama The Holy Crab, yakni ragam hidangan laut, saus andalan, dan gaya makan unik," kata Albert.
The Holy Crab Bali yang juga berada di bawah bendera Ersons Foods akan buka setiap hari pukul 17:00-23:00, sedangkan barnya akan buka sampai pukul 00:00.
(msa/odi)