Berasal dari Negeri Serambi Mekah, mi Aceh kini sudah populer ke berbagai daerah di Indonesia. Di Jakartapun sudah banyak restoran yang mengunggulkan sajian ini. Salah satunya adalah Rumoh Mie Aceh di Jakarta Barat.
Jika biasanya mi terdiri dari mi goreng dan mi kuah, di Rumoh Mie Aceh hanya ada mi goreng. Uniknya, ada mi goreng, mi goreng basah, mi goreng tumis, dan mi goreng kuah. Ternyata ini menunjukkan empat tingkat 'kebasahan' atau seberapa banyak kuah yang Anda inginkan dalam mi Aceh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski restoran sedang sepi saat kami kunjungi, butuh waktu agak lama sampai mi goreng basah daging pesanan kami tersaji di meja. Aroma semerbak rempahnya mengingatkan kami akan makanan India atau Timur Tengah.
Tampak mi kuning tebal yang menjadi ciri khas mi Aceh tersaji dengan sedikit kuah berwarna gelap di bawahnya. Nyemek, istilahnya. Becek, tapi tak sampai banjir. Minyapun jadi agak mudah meluncur saat diseruput.
Bumbu kari yang mengandung kapulaga dan jintan terasa di lidah, disusul gigitan dari lada dan sedikit cabai. Dari keempat tingkat kepedasan yang ditawarkan, kami sengaja memesan biet-biet keu'eung (tak begitu pedas) agar bisa lebih merasakan bumbunya.
Meski dipotong kecil-kecil, daging sapinya diberikan cukup royal. Tauge serta irisan daun bawang dan tomat tampak ikut ditumis bersama mi. Tak lupa, irisan mentimun, kacang tanah goreng, bawang merah goreng, dan emping sebagai pelengkap diletakkan di pinggir piring.
Dibanding mi goreng kuah yang kami coba selanjutnya, mi goreng basah tadi lebih terasa bumbunya. Mungkin karena mi goreng kuah ditambahi air lebih banyak, sehingga terasa kurang asin. Selain daging, ada sedikit udang sebagai topping-nya.
Karena empingnya agak melempem, kuahnya yang berwarna oranye gelap lebih enak dicocoli kerupuk aci (Rp 1.500) yang bisa diambil dari kaleng. Anda juga bisa menambahkan acar irisan bawang merah dan cabai rawit dari stoples kecil di setiap meja.
Kami juga memesan nasi goreng Aceh seafood (Rp 20.000). Aroma daun kari dan rempah tercium harum saat makanan ini disajikan panas-panas. Pelengkapnya sama dengan mi Aceh, namun kali ini dengan tambahan telur dadar.
Bumbunya yang berwarna cokelat tercampur merata di setiap bulir nasi bertekstur sedang ini. Ada semburat rasa pala dan cengkih. Selain irisan daun bawang, ada sedikit potongan cumi-cumi dan udang di antara butiran nasi.
Tak lengkap rasanya bersantap makanan Aceh tanpa menyeruput ie boh timun alias es mentimun (Rp 8.000). Mentimun yang diserut halus tampak mengapung dengan tindihan es batu di atasnya. Jangan lupa aduk dulu gula pasir di dasar gelas agar terasa manisnya. Segar!
Rumoh Mie Aceh
Perumahan Kosambi Baru Blok A Ext. 1 No. 31
Duri Kosambi, Cengkareng
Jakarta Barat
Telepon: 081218267177
Twitter: @rumohmieaceh
Instagram: rumohmieaceh
Facebook: Rumoh Mie Aceh
(fit/odi)