Walau berasal dari satu tanaman yang sama, beberapa bagian teh hijau bisa diolah. Daun dan batang the yang telah dipetik dipilih untuk menentukan grade dan jenis olahan teh hijau yaitu sencha dan matcha. Sencha umumnya terbuat dari batang dan daun teh yang sudah sedikit tua, teh dikeringkan lalu dikemas dalam kantung teh atau ditumbuk.
Sementara matcha dibuat dari pucuk daun teh yang terlebih dahulu diselimuti dengan kain hitam. Setelah dipetik, daun dikukus dalam waktu singkat 10 hingga 30 detik, lalu dikeringkan dan digiling dalam batu granit. Proses ini menjadikan kandungan klorofil dalam matcha jauh lebih tinggi dan warnanya hijau cerah setelah menjadi bubuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amazing Green Tea (10/11/2014) menyatakan teh celup secara umum mengandung antioksidan lebih rendah. Karena daun dipotong- potong sehingga oksigen masuk ke dalam daun teh dan meningkatkan proses oksidasi. Berbeda dengan matcha bubuk, teh celup tidak semuanya larut dalam air.
Menurut Aiya Matcha, produsen bubuk matcha terbesar di Jepang satu gram bubuk matcha mengandung 119 mg enam tipe catechin yang dihubungkan dengan pencegahan kanker. Sementara Departemen Pertanian Amerika Serikat tahun 2007 (USDA) menyatakan satu gram the hijau yang diseduh dalam 100 ml air panas mengandung 127 catechins.
Dilihat dari segi kafein, 2 gram matcha mengandung 70 mg kafein sementara 2 gram teh hijau kering mengandung 20-40 mg kafein. Tapi, matcha mengandung L-theanine lima kali lebih banyak, karena proses penutupan dari sinar matahari. Kandungan asam lemak tersebut berfungsi untuk menenangkan tubuh dan menjaga kesehatan otak.
Walau mengonsumsi teh hijau celup juga sehat, studi dalam American Journal of Clinical Nutrition 1999 menyatakan ekstrat teh hijau mempunyai manfaat untuk menurunkan berat badan dengan cara oksidasi lemak dan peningkatan pembakaran kalori selama olahraga.
(dni/odi)