Chanoyu memiliki empat prinsip, yakni wa (harmoni), kei (rasa hormat), sei (kemurnian), dan jaku (ketentraman). Tak sekadar diseduh, setiap detil penyajian teh memiliki tata cara yang disebut temae. Inilah garis besar pelaksanaan chanoyu:
1. Ruangan dan pelengkap penting
Foto: Wikipedia
|
Selain alat untuk menyajikan dan meminum teh, dekorasi ruangan juga dianggap penting. Kakemono (kaligrafi gantung) dan rangkaian bunga (chabana) adalah sebagian elemen yang harus ada saat chanoyu.
2. Alat
Foto: Wikipedia
|
Matcha-nya sendiri disimpan dalam wadah yang disebut natsume dan diambil dengan sendok bambu yang disebut chashaku. Setelah diseduh, teh diaduk dengan chasen (kocokan). Sebelum dan setelah penggunaan, alat-alat dilap dengan kain chakin.
3. Jenis upacara
Foto: Wikipedia
|
Sebaliknya, chaji melibatkan kaiseki atau beberapa course hidangan yang disusul wagashi, teh kental, serta teh encer. Upacara formal inilah yang bisa menghabiskan waktu sampai empat jam.
4. Cara
Foto: Wikipedia
|
Setelah mengagumi mangkuk tersebut, sang tamu memutarnya dan meminumnya. Kemudian, ia mengelap bibir mangkuk dan memberikannya kepada tamu berikutnya. Tahapan tersebutpun diulang. Setelah semua tamu meminum teh, mangkuk, sendok, dan kocokan teh dibilas bersih oleh si tuan rumah.
Para tamu kini berkesempatan mengagumi alat-alat yang digunakan selama upacara. Jika sudah selesai, tuan rumah mengumpulkan alat-alat tersebut. Setelah tuan rumah dan tamu saling membungkukkan badan dan tamu keluar, upacara berakhir.
Halaman 2 dari 5