Meskipun berkuah gurih pekat, soto betawi selalu sukses bikin kangen. Aneka isian jerohan sapi yang kenyal dengan kuah santan yang gurih rasanya benar-benar mantap. DIkucuri air jeruk limau dan diaduk dengan sambal. Kagak ada duenye!
Warung soto betawi legendaris yang sudah ada sejak tahun 1979 ada di kawasan Kampung Utan, Bintaro. Warung ini memang tidak terlalu terlihat dari jalan raya, tapi jangan salah para pelanggan cukup banyak. Penampilannya seperti rumah makan Betawi umumnya. Sederhana dan menempati bangunan rumah.
Meski demikian warung ini dapat menampung sekitar 80 orang. Dindingnya berupa batu bata dengan aneka paduan cat berwarna hijau membuat warung ini terasa teduh. Masuk ke sini layaknya mampir ke rumah orang Betawi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena lapar, kami segera memesan soto betawi campur (Rp 32.000). Kuahnya berwarna putih kekuningan dengan bercak sedikit minyak. Berisi potongan daging sapi dan jeroan. Kentang goreng, tomat dan daun bawang melengkapi sajian ini. Wah, aroma wangi kapulaga tercium lembut!
Hirupan pertama terasa kuahnya sangat gurih. Jeroan seperti babat, usus dan kikil nya empuk kenyal dengan semburat gurih. Paru goreng yang agak kehitaman renyah garing dan sedikit lembek karena terendam kuah.
Selain jerohan, soto betawi ini juga berisi kentang goreng, tomat, daun bawang dan emping yang gurih. Ditambah air jeruk limau, sedikit kecap manis dan sambal rawit rasanya makin manta. Ada smeburat gurih, sedikit manis dan pedas.
Yang menarik justru lidah goreng (Rp 14.000). Sepotong kecil lidah sapi goreng ini terasa empuk dan gurih manis. Tampaknya, bumbu yang digunakan sebagai ungkepan mirip seperti bumbu bacem. Semburat rasa bawang dan ketumbar terasa cukup kuat.
Lidah goreng berwarna kecoklatan ini disajikan dengan daun singkong rebus berwarna hijau dan tiga iris mentimun. Yang spesial dari sajian lidah goreng ini adalah sambal terasinya. Rasa segar cabai dan gurih terasi memang cocok dipadu dengan lidah goreng. Tinggal tambah nasi hangat!
Selain soto betawinya, yang wajib dicoba saat berkunjung ke sini adalah pecak lele (Rp 13.000). Sebutan pecak ini tak sama dengan pecel lele. Umumnya orang Betawi membuat pecak dari ikan gurame segar. Namun, di sini justru ikan lele. Lele goreng yang gurih dan garing dengan paduan sambal berwarna merah sedikit oranye. Gurih-gurih pedas.
Sambal pecaknya memakai kemiri dan bawang merah mentah yang segar gurih. Lele goreng yang garing dicocol dengan sambal pecak yang agak berair dengan asam segar air jeruk limau. Lalapan selada, kemangi, mentimun dan juga daun singkong membuat santapan ini makin seru.
Warung bapak H. Usman Ali, juga terkenal dengan aneka pepes dan sayur asam khas Betawi yang menjadi favorit pengunjung. Yuk, mampir!
Soto Betawi H. Usman Ali
Jl. WR Supratman No.28, Ciputat Timur
Tangerang Selatan
Telp: (021) 73691701
Libur: Hari Selasa
(lus/odi)