Wheatgrass merupakan jenis rumput muda dalam famili gandum. Konon rumput ini sudah dikenal ornag Mesir kuno sejak 5000 tahun lalu. Konsumsi wheatgrass di dunia barat dimulai sejak tahun 1930an. Pada tahun 1968, Ann Wigmor, pendiri Hippocrates Health Institute, menjadi pelopor awal penggunaan wheatgrass untuk jus dan makanan sehat lainnya di Amerika.
Ia menyarankan konsumsi wheatgrass sebagai bagian dari raw food diet agar tubuh dapat terdetoksifikasi dari racun. Ann juga mengatakan wheatgrass dapat menyembuhkan berbagai penyakit.Rumput ini sendiri menjadi sumber baik untuk potassium, serat, kalsium, magnesium, asam amino, klorofil, vitamin A, vitamin C dan vitamin E. Meski serumpun dengan gandum, wheatgrass termasuk bebas gluten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena masih sedikitnya studi tentang wheatgrass.
Wheatgrass memiliki rasa khas yang tak semua orang suka. Sedikit langu, mirip dengan bayam dan sayuran berdaun hijau lainnya. Untuk membuat jus dan smoothies, wheatgrass sebaiknya diekstrak dahulu dengan juicer agar keluar sarinya. Tidak disarankan memasukan wheatgrass segar langsung ke blender karena nutrisinya tidak dapat diambil secara efektif.
Jus wheatgrass nikmat bila dicampur dengan buah-buahan karena rasanya sedikit pahit. Diantaranya seperti nanas, strawberry, jeruk, apel, kiwi dan pisang.Di Eropa dan Amerika, wheatgrass dijual dalam bentuk segar, tablet, jus, atau bubuk. Bagi penikmat wheatgrass, mereka menanamnya langsung di rumah dan mengolah jus wheatgrass sendiri. Di Indonesia banyak jus bar atau gerai-geri jus segar menyediakan wheatgrass untuk campuran jus buah.
(dni/odi)