Para Aktivis Larang Penjualan Daging Kelinci di Supermarket Amerika

Jakarta - Berbeda dengan Indonesia, di Amerika daging kelinci memang tidak biasa dikonsumsi. Hal ini membuat para aktivis pecinta kelinci melakukan aksi yang melarang penjualan daging kelinci secara besar-besaran.

Para pecinta kelinci ini melakukan aksi penolakan terhadap supermarket yang menjual daging kelinci. Hal ini dinilai dapat menurunkan populasi hewan kelinci.

Supermarket mengeluarkan pernyataan bahwa keputusan untuk menjual daging kelinci dilakukan setelah proses yang panjang selama empat tahun. Untuk menciptakan dan memelihara sistem penyembelihan hewan yang konsisten pihak supermarket sangat menjaga "kesejahteraan hewan yang tinggi".

Selain menyediakan kelinci dengan lebih banyak ruang untuk bersosialisasi dan bermain, Whole Foods juga menyatakan bahwa kelinci yang mereka jual dibesarkan secara berkelanjutan.

Dalam situs Rabbit.org mempertahankan "pojok aktivis" dimana individu yang bersangkutan dapat memperoleh informasi tentang menyebarkan selebaran mengenai kesejahteraan hewan diluar lokasi Whole Foods Market.

Pada tanggal 17 Agustus, beberapa organisasi bersatu untuk "Day of Action" dimana para peserta didiorong untuk sopan berbicara dengan pelanggan Whole Foods tentang keputusan perusahaan untuk menjual daging kelinci. Juga menginformasikan kepada pelanggan Whole Foods serta membiarkan mereka tahu betapa indahnya hewan kelinci, mengingatkan mereka bagaimana populernya kelinci sebagai hewan peliharaan.

Berbagai organisasi termasuk House Rabbit Society dan Change.org juga menentang pasar daging baru ini. Penjualan daging kelinci ini juga semakin bertambah setiap tahunnya. Popularitas daging ini mulai meningkat pada tahun 1998.

"Whole Foods Market sensitif terhadap masalah pendampingan hewan dan kita memahami produk ini tidak akan menarik bagi semua orang." Tutur juru bicara Whole Foods Mike Silverman dalam Fox News (20/08/2014).

"Namun, bagi para pelanggan yang telah meminta kami untuk menyediakan kelinci, sudah menjadi tugas kami untuk memastikan produk berkualitas tinggi dari sumber yang bertanggung jawab. Seperti yang telah kita lakukan di masa lalu, harapan kami adalah bahwa standar tinggi kami akan menjadi model untuk perubahan industri, " tambahnya.

(lus/odi)