Warung kopi legendaris ini kini hadir dengan konsep kafe di mall Grand Indonesia. Selain kopi ada Nasi Uduk wangi dengan lauk ayam goreng hingga sambal ati gurih. Juga martabak ber-topping keju Old Gouda lembut creamy.
Dibuka pada tahun 1878, Warung Tinggi berdiri di Moolen Vhiet Oost yang saat ini berubah menjadi jalan Hayam Wuruk. Bermula sebagai warteg dan menjual kebutuhan rumah tangga, Warung Tinggi yang dibangun oleh Tek Soen Hoo ini berubah menjadi warung kopi.
Seiring berjalannya waktu, Warung Tinggi mulai membuka usahanya sehingga semua orang bisa merasakan racikan minuman dan makanan ala warung kopi tertua di Indonesia ini. Salah satu yang kami temukan adalah Koffie Warung Tinggi yang terletak di Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kafe didominasi dengan elemen kayu dengan beberapa foto awal Warung Tinggi tergantung di dinding. Pengunjung harus ke kasir untuk melihat serta memesan menu yang diinginkan, lalu pesanan akan diantarkan. Menu- menu yang ditawarkan cukup menarik mulai dari bubur ayam, nasi uduk, hingga martabak dan panekuk.
Puasa hari ini sepertinya nikmat dibuka dengan Nasi Uduk Warung Tinggi (Rp 58.000) sambil menikmati Koffie Peranakan (Rp 30.303). Tanpa menunggu lama, nampaknya Koffie Peranakan kami datang lebih awal.
Didiamkan sebentar, kami melihat endapan ampas kopi dengan air kopi kecokelatan muda di atasnya. Aromanya wangi dengan sentuhan aroma manis dari susu. Menyeruput kopi ini terasa perpaduan unik dari kombinasi kopi kuat dan susu kental manis yang memberi rasa sedikit gurih.
Rasanya yang kental didapat dari racikan kopi Arabika dan Robusta legendaris khas Warung Tinggi. Sensasi menikmati kopi ini jauh lebih nikmat jika dilakukan perlahan karena rasa manis dan kopi yang cukup kuat langsung menyelimuti mulut.
Setelah dibuka dengan Koffie Peranakan, kami pun menyantap Nasi Uduk Warung Tinggi. Porsinya ternyata terlihat mengenyangkan. Nasi uduk wangi dibungkus daun pisang disajikan bersama tahu tempe, sambal goreng ati, ayam goreng, sambal, lalapan, dan taburan serundeng kelapa.
Nasi terasa pulen dengan aroma wangi santan dan daun pisang, asiknya disuap dengan ayam goreng keemasan garing diluar dan juicy di dalam. Nyam! Rempah kunyit membawa rasa gurih pada ayam goreng.
Sambal goreng ati pun dimasak dengan sedap dengan rasa gurih dan pedas yang pas. Tahu tempe pun matang sempurna dan tambah nikmat disuap bersama dengan taburan serundeng kelapa manis. Bagi pecinta pedas, sambal terasi pedas enak untuk menambah nafsu makan.
Perut boleh berkata kenyang, tapi kami masih penasaran dengan martabak yang banyak dipesan pengunjung. Tak hanya toping cokelat dan buah, kami menemukan Martabak topping keju Old Gouda (Rp 40.000 ukuran mini dan Rp 65.000 ukuran normal).
Martabak manis mempunyai pinggiran kering kecokelatan dengan toppig keju Old Gouda royal. Tekstur martabak yang cukup tebal terasa kenyal lembut dengan permukaan berlubang, pinggirannya pun kering renyah. Sesekali terasa taburan gula pasir yang menambah rasa manis dan tesktur renyah.
Keju gouda parut , keju tua Belanda ini mempunyai rasa gurih dengan sentuhan sedikit pahit. Walau bukan perpaduan umum, keju terasa sangat cocok dinikmati dengan martabak beroleskan mentega dan gula. Tak salah dua hidangan ini cocok untuk buka puasa kali ini. Pastinya, akan kembali ke kafe ini dan mencoba racikan Kopi Jantan, Betina, dan House Blend!
Koffie Warung Tinggi
Grand Indonesia Mall, Lantai 5, West Mall
Jl. MH.Thamrin
Jakarta Pusat
Telpon: 021 23580312
(dni/odi)