Walau terkenal macet, rasanya Puncak masih menjadi tempat favorit masyarakat Jakarta untuk melepaskan suntuk saat hari libur. Karenanya saat terjebak dalam kemacetan, kami membuat keputusan tepat, mampir ke Puncak Pass Resort Restaurant.
Agaknya semua orang beripikiran sama. Karenanya terlihat banyak mobil berjejer di lahan parkir dan banyak orang lahap menyantap hidangan di area makan out door. Wah, tak salah pilihan kami untuk rehat sambil makan enak.
Dari dulu tak ada yang berubah dari restoran ini. Interior serba kayu, juga bangku kayu di area outdoor. Nuansa alami menyatu dengan pemandangan pegunungan yang sejuk.
Menunya tak banyak berubah. Terdiri dari hidangan pembuka, menu tempo doeloe, sup, western, hingga hidangan Indonesia. Karena ingin camilan manis hangat serta hidangan yang mengenyangkan, kami pun memilih Poffertjes dan Beef Steak Tempo Doeloe.
Pemandangan hamparan hutan hijau dengan suara kicauan burung sepertinya menjadi alasan para pengunjung enggan beranjak. Walau hidangan sudah bersih disantap, banyak yang menghabiskan waktu dengan ngobrol sambil menyeruput minuman hangat.
Hollandse Poffertjes (Rp 29.000) hangat pun menuntaskan rasa lapar kami. Kue khas Belanda yang ini mempunyai bentuk bola seperti Takoyaki. Poffertjes kuning kecokelatan diberi taburan gula bubuk dengan hiasan selai strawberry.
Ukuran poffertjesnya sedikit lebih besar dari bola pingpong. Saat dipotong, terlihat bagian dalam poffertjes yang masih lembut. Hmm.. kulit luar poffertjes terasa kering, terasa renyah. Ada aroma gurih mentega dan telur yang tercium kuat.
Tekstur empuk hangatnya makin enak dengan cocolan gula donat yang dingin manis. Dicocol dengan salai strawberry yang asam segar, rasanya jadi unik. Jodohnya poffertjes yang jadi primadona restoran ini adalah hot chocolate.
Beef Steak Tempo Doeloe (Rp 111.000) pun disajikan hangat mengepul. Seperti beefsteak pada umumnya, sajian ini dilengkapi setup sayuran dan kentang goreng dengan porsi royal. Daging diracik dengan saus Beurre noir atau black butter. Mentega yang dimasak hingga berwarna kecokelatan memberi rasa gurih sedikit asin pada daging.
Meskipun dimasak well done masih terasa juicy potongan daging. Cocok disantap dengan sayur rebus segar berisi jagung, wortel, dan buncis. Rasanya manis renyah dan segar! Hidangan pun ditutup dengan kentang goreng kecokelatan renyah gurih.
Semakin sore, kabut dari gunung mulai turun dan suhu pun bertambah dingin. Kamipun menikmati secangkir Bandrek (18.000) andalan restoran ini. Wah, hangat jahe dan gula Jawa yang legit wangi bercampur kelapa parut menjadi perpaduan pas untuk menghangatkan tubuh.
Lain kali kalau terjebak macet di kawasan ini kami akan kembali untuk mencicipi hidangan Sop Buntut yang konon jadi favorit pengunjung.
Puncak Pass Resort Restaurant
Jl. Raya Punyak Km 90 Sindanglaya Cianjur
Jawa Barat
Telpon: (0263) 512503
(dni/odi)