Semerbak Harum Sop Kaki Kambing dan Nasi Kebuli, Perpaduan Betawi dan Arab

Ulasan Khusus: Kuliner Betawi

Semerbak Harum Sop Kaki Kambing dan Nasi Kebuli, Perpaduan Betawi dan Arab

- detikFood
Rabu, 18 Jun 2014 10:00 WIB
Foto: Detikfood
Jakarta - Bermula dari misi penyebaran agama Islam, masyarakat Arab yang banyak menetap di Jakarta pun membawa hidangan khas mereka. Pemakaian rempah salah satu jejak perpaduan kuliner yang sampai saat ini bisa dinikmati.

Di Indonesia masyarakat Arab datang dari Hadramaut, Yaman Selatan. Lebih dikenal dengan sebagai kaum Hadrami, sebelumnya mereka bermigrasi ke Gujarat, India. Golongan yang pertama kali menjejakan kaki di bumi Nusantara adalah golongan sayid, keturunan al-Hussain, cucu Nabi Muhammad SAW.

Golongan tersebut datang untuk berdagang serta menyebarkan agama Islam, posisi mereka cukup terhormat karena dianggap sebagai pewaris nabi. Setelah tahun 1820, banyak kaum Hadrami menetap di Jawa.

Tahun 1844, komunitas Hadrami di Batavia meningkat drastis. Sehingga Gubernur Jenderal VOC Jan Pieterszoon Coen menetapkan seorang pemimpin dari komunitas tersebut untuk memimpin di kampung Arab yang terletak di Pekojan.

Pada masa itu, kalangan imigran wajib tinggal di Pekojan, sementara golongan kaya bisa tinggal di Krukut dan Tanah Abang. Setelah sistem pemukiman ditarik tahun 1919, saat ini kampung Arab tersebar di tiga wilayah Jakarta antara lain Krukut dan Sawah Besar (Jakarta Barat), Jati Petamburan, Tanah Abang, Kwitang (Jakarta Pusat), Jatinegara, Cawang, dan Condet (Jakarta Timur).

Kuliner Arabpun punya pengaruh kuat terhadap hidangan Betawi. Sebut saja, sop kaki kambing, semula masyarakat Betawi menyajikan hidangan ini dengan kuah bening, karena pengaruh dari Arab susu kambing atau susu sapi segar banyak dipakai bersama dengan minyak samin.

Memang jika dilihat secara garis besar, penggunaan rempah seperti jintan, kapulaga, kayu manis, wijen, dan minyak samin jadi ciri khas makanan Arab. Hidangan serba daging khususnya daging kambing yang aslinya bukan dari Betawi menjadi populer saat diperkenalkan masyarakat Arab.

Beberapa hidangan populer perkawinan Arab dan Betawi antara lain Soto Tangkar, Nasi Goreng Kambing, dan Nasi Kebuli. Bahan dasar daging kambing bisa ditemukan dalam hidangan Lula Betawi, Begane, dan Marak.

Sementara hidangan sayur juga tak luput dari rempah kunyit, ketumbar, hingga kemiri. Sayur yang populer dikalangan Arab-Betawi adalah Pacri Nenas, Sayuran Bebanci, dan Acar Bawang Merah.

Melalui peranakan Hadrami-Betawi juga, lahir kesenian tari dan musik. Beberapa yang masih dilestarikan antara lain musik rebana, orkes gambus, dan tari zapin

(lus/odi)

Hide Ads