Pasar yang satu ini tak pernah surut pamornya. Meski sudah beberapa kali terbakar, suasana Pasar Palmerah tetap ramai sepanjang hari. Ingin membeli sayur segar sampai onderdil mobil? Semuanya ada di sini!
Pasar Palmerah yang terletak di Jakarta Barat dapat diakses dari Jalan Palmerah, Jalan Gelora, maupun Stasiun Palmerah. Bangunannya yang terdiri dari empat lantai bercat biru, oranye, dan hijau muda.
Jika kita masuk dari depan, tepatnya di pintu sebelah kanan, terdapat deretan kios penjual buah. Anggur, pisang, semangka, apel, sampai melon ditempatkan di peti-peti kayu atau digantung. Anda juga bisa memesan parsel buah dengan jasa hias Rp 10.000 serta harga keranjang dan buah yang bervariasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalau mau berbelanja bahan-bahan segar seperti sayur dan daging, sebaiknya datang ke sini pagi-pagi sekali. Beberapa penjual sudah menggelar dagangannya sejak pukul 03:00, bahkan pukul 01:00. Mereka berjualan di sepanjang gang yang merupakan jalan pintas menuju Gedung Kompas Gramedia. Karenanya pemandangannya mirip pasar tumpah pada dini hari.
Cabai rawit dijual dengan harga Rp 10.000/kg, sementara cabai keriting Rp 12.000/kg. "Saya belanja di Pasar Induk Kramat Jati empat hari sekali," kata seorang tukang sayur yang ditanyai Detikfood (14/05/2014).
Kalau tak mau repot membuat sayur labu siam dan wortel untuk lontong sayur, pedagang di depan Toko Anjaya yang terletak agak di belakang gedung menjual labu siam, wortel, dan bawang merah yang sudah diiris. Harga labu siam dan wortel sekitar Rp 5.000 per bungkus, sementara bawang merah Rp 20.000/kg.
Kalau ingin mencari daging sapi, ayam, dan seafood, masuk saja ke lantai dasar gedung. Di daerah basah ini, Anda bisa menemukan kaki sapi seharga Rp 130.000/kg dan udang segar Rp 40.000/kg.
Ayam negeri dijual dengan harga Rp 32.000/kg, sementara sayapnya Rp 15.000/kg dan hatinya Rp 2.000 per buah. Jangan datang lewat dari pukul 09:00, karena para pedagang sudah bubar. Gang sempit yang tadi dipakai untuk berjualan sayurpun jadi lengang.
Selain sayur dan daging, di lantai dasar juga ada penjual bumbu giling, santan, dan telur. Telur ayam negeri dijual Rp 17.500/kg, telur bebek Rp 21.000/kg, dan telur puyuh Rp 28.000/kg. Telur asin dan telur ayam kampung juga ada, masing-masing dijual Rp 2.300 dan Rp 1.800 per buah.
Kalau merasa lapar usai berbelanja, naik saja ke lantai dua atau tiga yang agak sepi. Selain toko sembako dan makanan ringan di lantai dua, ada pula beberapa pilihan makanan seperti nasi rames, pecel ayam, bebek goreng, masakan Tiongkok, serta hidangan Minang. Menurut salah seorang pedagang, yang patut dicoba di sini adalah Soto Bang Ateng.
Selain makanan, Pasar Palmerah juga menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga lain. Penjual plastik, panci, perabot, dan barang elektronik serta salon ada di lantai dasar, di bagian depan gedung. Wadah dari anyaman dan tanah liat bisa ditemui di lantai dua.
Kalau ingin membeli kosmetik, pakaian, tas, mainan, bahkan emas, masuk saja ke terowongan di lantai dasar di bagian tengah gedung. Ramayana Department Store pun tersedia di lantai dua.
Tak hanya itu, Pasar Palmerah juga menyediakan pusat penjualan ponsel di lantai dua serta sentra onderdil mobil di lantai tiga. Bahkan, ada lapangan futsal di lantai teratas.
Meski trotoar di depan Pasar Palmerah sudah bebas pedagang kaki lima sejak akhir September tahun lalu, lalu lintas Jalan Palmerah di depannya tetap padat. Siap bermacet dan berpeluh di Pasar Palmerah?
(fit/odi)