Sedang Diteliti Pembuatan Pil Ekstrak Kakao untuk Kesehatan Jantung

Sedang Diteliti Pembuatan Pil Ekstrak Kakao untuk Kesehatan Jantung

- detikFood
Selasa, 18 Mar 2014 11:39 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta - Dark chocolate dikenal dengan sebagai camilan rendah kalori. Kecuali untuk diet, konsumsinya juga bisa melancarkan peredaran darah. Kandungan flavanols dalam cokelat kini sedang diteliti dan akan dibuat dalam kemasan pil.

Studi ini akan menjadi pengujian pertama dan terbesar pada flavanols cocoa. Sebelumnya beberapa penelitian kecil membuktikan konsumsi dark chocolate bisa menstabilkan tekanan darah, kolesterol, insulin tubuh, dan meningkatkan kesehatan jantung. Penelitian ini disponsori oleh National Heart, Lung and Blood Institute dan Mars Inc., pencipta cokelat M&M dan Snickers.

Perusahaan permen cokelat ini telah mematenkan cara untuk membuat ekstraksi flavanols dalam kakao dan memasukkannya dalam kapsul. Mars dan beberapa perusahaan lainnya menjual kapsul ekstrat kakao, tapi dengan bahan aktif lebih sedikit dari yang diteliti.

“Anda tidak akan mendapatkan manfaat flavanol dalam permen cokelat yang dijual di pasaran. Karena kandungan itu seringkali hancur saat proses pengolahan,” tutur Dr. JoAnn Manson, selaku kepala peneliti dari Brigham and Women Hospital.

Seperti yang dikutip dalam Associated Press (18/03/2014), untuk mendapatkan ekstrak flavanols yang setara dengan pil ini, Anda perlu mengonsumsi triliyunan permen cokelat. Untuk mengujinya, studi merekrut 18.000 partisipan di Amerika Serikat yang akan mendapatkan dummy pills (multivitamin harian) atau dua kapsul cocoa flavanols sehari selama empat tahun.

Partisipan direkrut dari penelitian terdahulu untuk mempercepat proses penelitian. Partisipan wanita berasal dari studi Women's Health Initiative, proyek penelitian jangka panjang untuk perempuan. Sementara pria direkrut dari beberapa studi besar lainnya.

Saat ini Manson juga memimpin studi yang dibiayai oleh pemerintah, menguji pil vitamin D pada 26.000 partisipan pria dan wanita. Hasil studi tersebut akan keluar tiga tahun mendatang. “Masyarakat menyukai suplemen vitamin, tapi sangat penting untuk mengujinya terlebih dahulu. Konsumsi satu vitamin dalam jumlah banyak tidak selalu baik dan banyak penelitian yang membuktikan akibatnya,” tambah Manson.

(dni/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads