HDL (high density lipoprotein) merupakan protein plasma dalam darah yang dapat memperbaiki kerusakan dan mengurangi kolesterol. HDL akan mengangkut kolesterol dari jaringan tubuh ke hati untuk dibuang melalui empedu.
Peneliti melakukan uji coba secara acak dari beberapa bahan makanan gabungan seperti gandum, ikan dan bilberries dalam profil metabolik serum dan transfer lipid protein pada orang yang mengalami sindrom metabolik seperti kardiovaskuler.
Maria Lankinen, selaku peneliti dari University of Eastern Finland dan timnya menunjukkan bahwa orang yang meningkatkan asupan ikan minimal tiga sampai empat kali seminggu memiliki partikel HDL yang lebih besar dalam darahnya daripada orang-orang yang jarang mengonsumsi ikan.
Seperti yang dilansir dalam Food Navigator (04/03/2014), Lankinen dan timnya menyatakan bahwa mengonsumsi ikan secara rutin telah terbukti memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Data terbaru, memberikan informasi berharga tentang bagaimana konsumsi ikan dapat mempengaruhi ukuran dan konsentrasi lipoprotein yang mengangkut lipid darah.
Tim merekrut sebanyak 131 responden yang mengalami sindrom metabolik. Secara acak dibagi menjadi tiga kelompok dalam waktu 12 minggu dengan rancangan penelitian paralel.
Kelompok pertama, diberikan gandum dan produk rendah respon insulin postprandial biji-bijian, ikan yang mengandung asam lemak omega 3 sebanyak 3 kali dalam seminggu dan 3 porsi billberries per hari (Diet sehat).
Kelompok kedua, hanya diberikan gandum dan produk rendah respon insulin postprandial biji-bijian. Kelompok ketiga, diberikan roti gandum halus sebagai produk sereal (kontrol).
"Kami menemukan perubahan yang signifikan dalam metabolit lipid pada kelompok diet sehat yang mencerminkan peningkatan polyunsaturation asam lemak plasma, terutama peningkatan omega 3 PUFA." tulis tim peneliti.
Selanjutnya, di dalam perbandingan kelompok, ditemukan kecenderungan meningkat pada variabel yang terkait dengan partikel HDL yang besar pada kelompok diet sehat. Ketika menganalisis hal ini secara lebih rinci ditemukan bahwa peningkatan konsumsi ikan berkolerasi kuat dengan peningkatan komponen HDL.
Tim mencatat bahwa partikel HDL besar dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular. Perubahan positif dalam metabolisme lipid terdapat pada orang yang mengonsumsi ikan. Perubahan partikel HDL besar dapat dikaitkan dengan parameter-parameter yang secara fungsional terkait untuk membalikkan transportasi kolesterol.
Dengan demikian, temuan ini sebagian dapat menjelaskan efek protektif tubuh terhadap penyakit aterosklerosis dengan cara mengonsumsi ikan secara rutin.
(dni/odi)