Menurut catatan sejarah, festival lampion sudah diperingati sejak pemerintahan Dinasti Han (206 SM-221 M). Tiap tanggal 15 di bulan pertama tahun baru China atau Capgomeh, masyarakat Tionghoa akan bersenang-senang. Mereka biasanya pergi berjalan-jalan sambil melihat lampion bergantungan, menonton tarian naga, atau menyalakan petasan.
Selain suasananya yang meriah, salah satu yang khas dari festival lampion adalah kuliner yang disajikan. Yuanxiao atau Tangyuan menjadi salah satu makanan yang umum disajikan saat festival berlangsung.
Camilan berbentuk bola ini terbuat dari tepung ketan yang diisi dengan isian manis, seperti pasta wijen, pasta kacang merah, kacang cincang, atau permen tebu. Umumnya, Yuanxio berwarna putih, namun beberapa orang menambahkan pewarna makanan agar lebih menarik. Di Indonesia dikenal sebagai ronde.
Masyarakat di China biasanya membuat Yuanxio sendiri karena cara membuatnyapun tak sulit. Adonan tepung ketan yang telah dicampur mentega dan bubuk wijen kemudian diberi isian dan dibentuk bola-bola kecil. Terakhir, bola-bola tersebut direbus hingga mengapung.
Selain direbus, Yuanxio juga bisa dibuat dengan cara digoreng atau dikukus. Masyarakat China sendiri percaya dengan memakan camilan manis ini, kebahagiaan dan kebersamaan bersama keluarga akan tercapai di tahun yang baru.
(dni/odi)