Kenali 7 Jenis Kemasan Plastik yang Aman untuk Makanan Ini

Kenali 7 Jenis Kemasan Plastik yang Aman untuk Makanan Ini

- detikFood
Selasa, 04 Feb 2014 12:01 WIB
Kenali 7 Jenis Kemasan Plastik yang Aman untuk Makanan Ini
Foto: Thinkstock
Jakarta - Berdasarkan data Badan Pengawas Obat dan Makanan tahun 2012, plastik merupakan bahan dasar yang paling populer dipakai untuk kemasan pangan. Ada yang dapat dilunakkan berulang dengan pemanasan (thermoplastic), adapula yang tak dapat dibentuk kembali dengan pemanasan (thermosetting).

Jenisnyapun bermacam-macam, mulai dari PET, HDPE, PVC, LDPE, polipropilen, polistiren, hingga polikarbonat. Apa bedanya? Berikut penjelasan Badan POM lewat dokumen yang diterima Detikfood:

Foto: Thinkstock

1. Polyethylene terephthalate (PET)

Foto: Thinkstock
PET berciri jernih, kuat, tahan pelarut, serta kedap gas dan air. Namun, wadah ini tak cocok untuk air mendidih karena akan melunak pada suhu 80 C. Botol plastik yang terbuat dari PET banyak digunakan untuk air mineral, soft drink, serta condiment seperti saus sambal, saus tomat, dan kecap manis.

1. Polyethylene terephthalate (PET)

Foto: Thinkstock
PET berciri jernih, kuat, tahan pelarut, serta kedap gas dan air. Namun, wadah ini tak cocok untuk air mendidih karena akan melunak pada suhu 80 C. Botol plastik yang terbuat dari PET banyak digunakan untuk air mineral, soft drink, serta condiment seperti saus sambal, saus tomat, dan kecap manis.

2. High-density polyethylene (HDPE)

Foto: Thinkstock
HDPE berciri keras, semi fleksibel, tahan bahan kimia dan kelembaban, serta dapat ditembus gas. Permukaannya berlilin dan buram. Plastik jenis ini mudah diwarnai, diproses, dan dibentuk serta melunak pada suhu 75 C. HDPE sering dipakai dalam pembuatan tutup botol, botol susu siap minum, dan jeriken air.

2. High-density polyethylene (HDPE)

Foto: Thinkstock
HDPE berciri keras, semi fleksibel, tahan bahan kimia dan kelembaban, serta dapat ditembus gas. Permukaannya berlilin dan buram. Plastik jenis ini mudah diwarnai, diproses, dan dibentuk serta melunak pada suhu 75 C. HDPE sering dipakai dalam pembuatan tutup botol, botol susu siap minum, dan jeriken air.

3. Polyvinyl chloride (PVC)

Foto: Thinkstock
PVC berciri kuat, keras, jernih, bentuk dapat diubah dengan pelarut, serta melunak pada suhu 80 C. Plastik jenis ini sering kita temui dalam bentuk cling wrap, botol minyak goreng, serta wadah nasi uduk, mie goreng, dll.

Namun, perlu diwaspadai bahwa beberapa kandungan PVC berbahaya bagi kesehatan. Contohnya adalah vinyl chloride monomer (VCM), karsinogen kelas 1. Adapula phthalate ester (DEHP, DIDP) yang mengganggu endokrin, senyawa Pb (timbal) yang menyebabkan penurunan IQ, serta semicarbazide (SEM) yang bersifat karsinogen.

3. Polyvinyl chloride (PVC)

Foto: Thinkstock
PVC berciri kuat, keras, jernih, bentuk dapat diubah dengan pelarut, serta melunak pada suhu 80 C. Plastik jenis ini sering kita temui dalam bentuk cling wrap, botol minyak goreng, serta wadah nasi uduk, mie goreng, dll.

Namun, perlu diwaspadai bahwa beberapa kandungan PVC berbahaya bagi kesehatan. Contohnya adalah vinyl chloride monomer (VCM), karsinogen kelas 1. Adapula phthalate ester (DEHP, DIDP) yang mengganggu endokrin, senyawa Pb (timbal) yang menyebabkan penurunan IQ, serta semicarbazide (SEM) yang bersifat karsinogen.

4. Low-density polyethylene (LDPE)

Foto: Thinkstock
LDPE berciri mudah diproses, kuat, fleksibel, kedap air, serta tidak jernih tapi tembus cahaya. Plastik yang permukaannya berlilin ini melunak pada suhu 70 C. LDPE sering kita gunakan sebagai plastik pembungkus roti dan camilan, plastik untuk membungkus makanan beku, serta kantung buah dan sayur di supermarket.

4. Low-density polyethylene (LDPE)

Foto: Thinkstock
LDPE berciri mudah diproses, kuat, fleksibel, kedap air, serta tidak jernih tapi tembus cahaya. Plastik yang permukaannya berlilin ini melunak pada suhu 70 C. LDPE sering kita gunakan sebagai plastik pembungkus roti dan camilan, plastik untuk membungkus makanan beku, serta kantung buah dan sayur di supermarket.

5. Polipropilen (PP)

Foto: Thinkstock
Polipropilen berciri keras tapi fleksibel, kuat, permukaannya berlilin, dan tidak jernih tapi tembus cahaya. Plastik jenis ini tahan terhadap bahan kimia, panas, dan minyak, tapi melunak pada suhu 140 C. Plastik berbahan polipropilen dipakai untuk mengemas yogurt dan minuman jeruk dalam gelas.

5. Polipropilen (PP)

Foto: Thinkstock
Polipropilen berciri keras tapi fleksibel, kuat, permukaannya berlilin, dan tidak jernih tapi tembus cahaya. Plastik jenis ini tahan terhadap bahan kimia, panas, dan minyak, tapi melunak pada suhu 140 C. Plastik berbahan polipropilen dipakai untuk mengemas yogurt dan minuman jeruk dalam gelas.

6. Polistiren (PS)

Foto: Thinkstock
Polistiren atau styrofoam berciri kaku, mudah pecah, buram, terpengaruh lemak dan pelarut, mudah dibentuk, serta melunak pada suhu 95 C. Polistiren banyak ditemukan dalam wujud kemasan mi cup, bungkus bubur ayam, cangkir minuman panas, piring, dll.

6. Polistiren (PS)

Foto: Thinkstock
Polistiren atau styrofoam berciri kaku, mudah pecah, buram, terpengaruh lemak dan pelarut, mudah dibentuk, serta melunak pada suhu 95 C. Polistiren banyak ditemukan dalam wujud kemasan mi cup, bungkus bubur ayam, cangkir minuman panas, piring, dll.

7. Polikarbonat (PC)

Foto: Thinkstock
Polikarbonat berciri tidak mudah pecah, ringan, jernih, dan stabil secara suhu. Jadi, plastik jenis ini bisa untuk menampung air panas. Botol air minum, botol susu bayi, dan galon air mineral biasanya menggunakan plastik jenis polikarbonat.

7. Polikarbonat (PC)

Foto: Thinkstock
Polikarbonat berciri tidak mudah pecah, ringan, jernih, dan stabil secara suhu. Jadi, plastik jenis ini bisa untuk menampung air panas. Botol air minum, botol susu bayi, dan galon air mineral biasanya menggunakan plastik jenis polikarbonat.
Halaman 5 dari 16
(fit/odi)

Hide Ads