Seperti dimuat di jurnal Paediatric Obesity, Dr Amy Brown dan Michelle Lee dari Swansea University membandingkan berat badan dan gaya makan bayi yang disapih dengan pendekatan 'makan sendiri' dan yang disuapi.
Anak yang disuapi diberi makanan yang dilumatkan, sementara anak yang makan sendiri ditawari makanan padat yang mereka pilih dan makan sendiri hingga kenyang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari studi ini, terlihat bahwa bayi yang makan sendiri jauh lebih bisa berhenti makan saat merasa kenyang. Kecenderungan mereka memiliki berat badan berlebih juga rendah.
"Hal ini mungkin terjadi karena bayi diperbolehkan memegang makanan, mengontrol suapan, makan dengan kecepatan sendiri, serta terekspos variasi rasa yang lebih luas. Semua ini bisa mendorong pengaturan nafsu makan serta berat badan yang sehat," jelas Brown.
Sementara itu, bayi yang disuapi lebih berisiko gemuk. Mereka cenderung sulit menunjukkan kalau mereka sudah kenyang. Anak juga jadi cenderung rewel atau pemilih saat makan dibanding bayi yang dibiarkan makan sendiri.
Hasil ini tak terpengaruh faktor-faktor lain seperti latar belakang ibu, berat badan bayi, usia disapih, dan pemberian ASI.
"Studi kami mengindikasikan bahwa mengambil pendekatan 'makan sendiri' saat menyapih dapat mengurangi risiko bayi kegemukan karena mereka bisa mengendalikan asupan makannya," kata Brown, seperti dilansir Mail Online (07/01/2014).
Bayipun jadi dapat mengontrol nafsu makannya dengan lebih baik, lanjut Brown. Hal ini berdampak jangka panjang terhadap kenaikan berat badan dan gaya makan bayi yang bisa berlanjut hingga masa kanak-kanak.
"Memberi kesempatan anak mengatur nafsu makannya sendiri dan tak memaksa mereka makan lebih banyak dari yang mereka perlukan. Langkah ini sangat penting dalam mendorong anak mengembangkan pola makan seumur hidupnya," tutup Brown.
(fit/odi)