Warna tersebut membuktikan kalau kentang mengandung racun berbahaya yang tentunya tidak boleh dikonsumsi. Bila Anda menemukan warna kehijauan di daging kentang yang Anda beli, sebaiknya potong daerah berwarna kehijauan tersebut kemudian buang.
Warna hijau tersebut sebenarnya adalah klorofil. Zat ini sebenarnya tak berbahaya. Namun, adanya klorofil di permukaan kentang membuktikan bahwa kentang tersebut telah terkena sinar matahari langsung. Karenanya bagian daging kentang yang terkena sinar matahari menjadi daerah dimana racun alami dari kentang yang bernama solanine terkonsentrasi dan sampai di titik berbahaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti yang diulas di Wikipedia, menggoreng kentang dengan teknik deep fried yang digoreng dalam temperatur tinggi akan meminimalkan tingkat racun tersebut. Lain halnya jika hanya merebusnya. Racun tersebut akan tetap tinggal disana.
Jika ingin lebih sederhana, cukuplah hanya membuang bagian hijaunya saja. Ada juga yang berkata bahwa kecambah dari kentang juga mengandung solanine, hal itu berarti kentang tidak dapat dimakan. Apa penyebabnya jika kentang berwarna kehijauan ini tetap dimakan?
Hal ini akan menyebabkan Anda mual-mual, muntah, sakit perut, diare, radang ternggorokan, sakit kepala, pusing, sampai halusinasi. Bahkan, kabar buruknya adalah, jika Anda mengonsumsi kentang hijau sebanyak 3 sampai 6 mg per kilogram dari berat badan, solanine ini akan menyebabkan kematian! Gejalanya terlihat setelah 6 sampai 12 jam kemudian, tetapi bisa terjadi beberapa menit jika kandungan racunnya sangat tinggi.
(dni/odi)