Jika dibandingkan, perbedaan logo Starbucks dan Starbung Coffee memang hanya sedikit. Gambar bintang di kanan dan kiri logo diganti dengan bulan-bintang.
Selain itu, gambar putri duyungnya diganti dengan gambar kakek berjanggut dan berserban. Tangan kanannya memegang gayung sambil menuangkan kopi, sementara tangan kirinya membentuk huruf V. Di dadanya tertulis 'halal' dalam aksara Arab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Starbucks juga meminta bunga tahunan sebesar 7,5% dan angsuran bulanan sebanyak 30.000 baht (Rp 10,7 juta) sampai Maslae mencopot logo Starbung. Menurut raksasa kedai kopi tersebut, kemiripan logonya bisa membuat pelanggan mengira bahwa mereka membeli kopi Starbucks, padahal tidak.
Akhir tahun lalu, Starbucks mengirimkan surat perintah penghentian (cease and desist) pemakaian logo Starbung kepada Maslae bersaudara. Kemudian, Starbucks mengajukan pengaduan pelanggaran hak dagang.
Minggu lalu, perusahaan ini melayangkan petisi ke pengadilan perdagangan internasional dan pusat kekayaan intelektual. Starbucks juga meminta Maslae bersaudara ditangkap.
Maslae yang telah menjual kopi selama 15 tahun mengatakan bahwa logonya diciptakan oleh temannya yang pandai merancang. Inspirasinyapun bukan dari Starbucks, melainkan dari agama yang ia anut yakni Islam.
"Logo saya halal, bulan-bintang, dan hijau sebagai warna Islam. Starbucks menuntut saya mencopot warna hijau serta kata 'star' dan 'coffee'. Saya tak bisa melakukannya," ujar Maslae yang akrab disapa Bung kepada The Guardian (20/10/13).
Menurut Maslae, pelanggannya sering mengatakan bahwa kopi hitam manis yang ia jual seharga 30 baht (Rp 10.700) lebih enak daripada kopi Starbucks.
"Saya memanggang dan mencampur resep saya sendiri. Turis Inggris telah berteman dengan saya dan menyukai kopi saya. Setiap mereka ke Bangkok, mereka mampir dan membeli kopi saya. Jika mereka mengetahui drama dengan Starbucks ini, mereka pasti akan tertawa terbahak-bahak," kata Maslae.
Maslaepun berjanji tak akan menyerah kepada Starbucks. "Saya akan melawan mereka hingga titik darah penghabisan," tegasnya.
(fit/odi)