Bubur Kwang Tung: Hangat Lembut Bubur Seafood 24 Jam

Bubur Kwang Tung: Hangat Lembut Bubur Seafood 24 Jam

- detikFood
Rabu, 09 Okt 2013 13:01 WIB
Foto: Detikfood
Jakarta - Bubur nasi memang enak dinikmati di pagi hari. Namun, restoran bubur satu ini juga buka siang, sore, dan malam. Pasalnya, menu yang ditawarkan tak melulu bubur, tapi juga seafood kukus a la Hong Kong dan berbagai hidangan China lainnya.

Memasuki wilayah Pecenongan, Jakarta Pusat, kita akan disambut gerbang bertuliskan 'Welcome: Wisata Kuliner Pecenongan'. Di sepanjang jalan ini memang ada beberapa tempat makan, termasuk kios Martabak 65A yang tersohor akan martabak Toblerone dan Nutellanya.

Sambil menunggu kios martabak tersebut dibuka, kami mampir ke Bubur Kwang Tung yang terletak tak jauh dari situ. Kami tak ragu mampir ke restoran China ini karena ada logo halal di plangnya, meski bukan logo halal dari LPPOM MUI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagian dalam tempat makan ini khas restoran China klasik: meja-meja bundar dengan kursi merah serta cermin yang dipasang di sepanjang dinding. Pigura foto-foto artis yang pernah berkunjung ke sini memenuhi bagian atas tembok. Dari Shireen Sungkar sampai Dian Sastrowardoyo.

Kapasitasnya tak terlalu banyak, hanya sekitar 50 orang, tapi selalu ramai didatangi keluarga atau kelompok. Daftar menunyapun dilengkapi aksara China. Ada pilihan bubur a la Canton, steam a la Hong Kong, tumis a la Canton, sampai tim obat.

Berhubung restoran ini menampilkan 'bubur' dan 'seafood steam a la Hong Kong' di namanya, kamipun memesan kedua menu tersebut. Bubur seafood (Rp 55.000) nya hadir dalam mangkuk besar, khas hidangan di restoran China yang berporsi banyak untuk disantap bersama.

Sekitar tiga ekor udang besar malu-malu tampak di antara bubur putih. Jika diaduk, terlihat bahwa udang tersebut ditemani potongan cumi-cumi dan daging ikan.

Kami menuangkan bubur ke mangkuk kecil masing-masing dan mencicipinya. Jika disantap begitu saja, buburnya terasa lembut gurih dengan asin yang samar-samar. Setelah ditambahi pelengkapnya yang terdiri dari kecap asin, irisan cabai rawit, jahe, dan daun bawang, buburnya jadi terasa asin pedas.

Setelah menghangatkan perut dengan bubur, kami memesan steam sapi tung cay (Rp 65.000) dan beberapa mangkuk nasi. Hidangan ini datang cukup lama kemudian, namun kami bisa bersabar karena sudah diberi tahu oleh pelayan sebelumnya.

Jujur saja, tampilan steam sapi tung cay tak menggugah selera. Warnanya cokelat dan lumat, hanya diberi hiasan daun ketumbar. Saat dicicipi, terasa hangat khas jahe dan aroma bawang putih di antara daging cincangnya. Disuap bersama nasi putih hangat, rasa asinnya yang cukup kuatpun bisa teredam.

Meski bergaya restoran China klasik, Bubur Kwang Tung sebenarnya berusia cukup muda karena dibuka pada awal tahun 2004. Mampirlah kapan saja karena restoran ini tak pernah tutup, meski pada hari besar maupun bencana banjir sekalipun. Layanan antar dan kateringnya juga 24 jam.


Bubur Kwang Tung
Jl. Pecenongan No. 67 i
Jakarta Pusat
Telepon: 021-3865688
Email: buburkwangtung@yahoo.co.id
Website: www.buburkwangtung.com


(fit/odi)

Hide Ads