Tak hanya menyajikan masakan khas dari negara-negara konflik, seperti Kuba dan Iran, Conflict Kitchen juga mengemas konsep restorannya dengan tambahan acara, pertunjukkan, dan berbagai diskusi. Semua ini bertujuan untuk memperluas keterlibatan publik dengan isu budaya, politik, dan isu-isu penting lainnya di negara-negara konflik tersebut.
Restoran yang berlokasi di Pittsburgh, Amerika Serikat ini selalu mengubah menu yang dijualnya tiap enam bulan sekali. Seperti terlihat dalam situs resminya, www.conflictkitchen.org, baru-baru ini mereka menjual masakan Kuba, seperti picadillo, empanada, dan yuca con mojo untuk para pelanggannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ternyata hal ini tidaklah mudah. Seperti tertulis di situsnya, berbagai pikiran dan pendapat yang datang bisa saling berseberangan dan semakin rumit karena dipengaruhi sejarah dan pendapat pribadi masing-masing orang.
Conflict Kitchen didirikan oleh seniman Jon Rubin dan Dawn Weleski yang bekerja sama dengan chef Robert Sayre. Restoran ini buka setiap hari dan berencana akan menyuguhkan menu masakan Korea Utara, Palestina, dan Israel di waktu mendatang.
(dyh/odi)