Rumah Makan Minang Raya: Lamak Nian Ayam Gulai Plus Sambal Terong Jengkol

Rumah Makan Minang Raya: Lamak Nian Ayam Gulai Plus Sambal Terong Jengkol

- detikFood
Kamis, 04 Jul 2013 12:30 WIB
Foto: Detikfood
Jakarta - Rindu gulai ayam khas Minang yang gurih-gurih pedas? Mampir saja ke rumah makan Padang yang satu ini. Berbagai sajian khas Minang tersedia. Ada rendang daging, ikan bilis goreng, ayam gulai, hingga sambal terong jengkol yang empuk dan enak!

Porsi menu rumah makan Padang yang royal dijamin jadi pengobat perut lapar. Seperti RM Minang Raya yang berada di Jl. Duren Tiga Raya, Jakarta Selatan. Bangunan restorannya berbentuk U. Di sisi kiri merupakan bangunan rumah makan Padang, bangunan tengah untuk warung kolak durian, dan sisi kanannya untuk warung pisang goreng.

Lauk pauk khas Minang yang menggiurkan terjejer rapi di balik lemari kaca. Bahkan aroma wangi gulai terendus jelas dari depan pintu masuk restoran. Ruangannya memang tidak begitu luas, namun bangku dan mejanya tertata rapi lengkap dengan ceret untuk mencuci tangan dan wadah sendok garpu yang terbungkus tisu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah menentukan tempat duduk yang nyaman, pelayanpun segera mengantarkan sepiring nasi dan disusul dengan menghidangkan aneka lauk di atas meja. Ada rendang daging, gulai nangka, ikan bilis goreng, gulai tunjang, ayam goreng, gulai ayam, udang goreng dan semur paru. Tak ketinggalan sambal lado mudo dan sambal terong jengkol juga tersaji.

Kamipun langsung mencuci tangan di atas mangkuk yang diletakkan bertumpuk dengan ceret yang sudah tersedia. Gulai ayam (Rp 11.000) yang kuning agak oranye langsung mendarat di atas piring. Nasinya pun disiram dengan kuah gulai. Rasanya tidak begitu pedas namun gurihnya santan meresap hingga ke bagian dalam daging ayam. Teksturnya kenyal-kenyal empuk dan dagingnya mudah dipisahkan dari tulang. Onde mande, lamaknyo disuap dengan nasi putih yang masih hangat.

Sambal terong jengkol (Rp. 8.000) yang jadi incaran justru kami cicipi kemudian. Jengkolnya disajikan dengan potongan terong ungu. Ukuran jengkolnya tidak terlalu tebal dan teksturnya empuk dan mirip kentang, sedikit lebih padat. Ternyata tekstur lunak dari terong menambah rasa enak di mulut. Makin dahsyat saat dikunyah!

Masih belum puas dengan lauk-pauknya, kamipun segera menyendok ikan bilis goreng (Rp. 15.000). Ikan air tawar berukuran mungil dari danau Maninjau ini tidak hanya digoreng kering tapi juga dibumbui dengan cabai merah yang dihaluskan.

Hmm.. Aroma gurih dan pedas dari cabai begitu semerbak, terasa asin dan gurih dengan aksen sedikit pedas. Sangat pas disantap dengan sambal lado mudo yang ditumbuk kasar. Pedas-pedas, asam gurih enak di mulut.

Meski sudah menyantap tiga lauk yang gurih mantap, akhirnya semangkuk kolak durian (Rp. 25.000) jadi hidangan penutup siang ini. Lima buah durian yang manis dan lembut, disajikan di atas ketan putih dan disiram kuah santan kental dan manis.

Ternyata kolak durian yang masih hangat ini memang cocok dipilih untuk meredam rasa pedas di lidah. Makan siang yang komplit ini benar-benar memuaskan selera. Meski sudah kenyang, kamipun pesan seporsi bubur kampiun untuk camilan sore nanti.


Rumah Makan Minang Raya
Jl. Duren Tiga Raya No.17
Jakarta Selatan
Telepon: 021-91260095

(fit/odi)

Hide Ads